JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menilai ambruknya atap blok C5 Rusunawa Marunda disebabkan karena Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI terlalu sibuk mengurusi masalah program Rumah DP Rp0.
"DPRKP repot dengan urusan rumah DP 0 rupiah yang sebenarnya sudah bisa dianggap gagal serta kurang diminati warga DKI," kata August dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 September.
August juga memandang Pemprov DKI juga tidak memiliki program prioritas yang fokus dalam hal perumahan dan permukiman.
Program penataan permukiman peninggalan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI yakni Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP), lanjut August, pun masih belum sempurna pelaksanaannya.
"Kadang kala program CAP, dalam pelaksanaannya (CIP) malah berbenturan serta menghambat tindak lanjut terhadap aduan masyarakat, misalnya ketika warga mengadukan masih banyak terjadi genangan air sehingga perlu segera dilakukan pelebaran saluran air, jajaran Dinas SDA seringkali menyampaikan pelebaran saluran air tersebut tidak bisa dikerjakan dengan alasan terkait dengan program CAP-CIP," ujar August.
Sehingga, August menyatakan ambruknya atap tersebut merupakan bentuk dari ketidakseriusan DPRKP dalam upaya perawatan rusunawa di Jakarta.
"Ini nyata kurangnya keseriusan DPRKP terhadap perawatan rusun. Pembangunan dan perawatan rusun harusnya menjadi prioritas DPRKP alih-alih fokus pada program DP o rupiah," tuturnya.
Peristiwa robohnya atap rusun milik Pemprov DKI ini terjadi pada pada Rabu, 30 Agustus 2023 sekitar pukul 21.10 WIB. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sehari berselang, DPRKP DKI meminta warga yang tinggal di blok C untuk pindah ke Rusun Nagrak yang juga berada di Kecamatan Cilincing dengan alasan keselamatan. Tercatat, sebanyak 451 KK yang merupakan penghuni blok C1-C5 bersedia untuk direlokasi.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menyebut pihaknya akan merevitalisasi rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dalam waktu dekat.
Hal ini sebagai buntut dari ambruknya atap gedung blok C5 Rusunawa Marunda. Lagipula, bangunan blok C Marunda saat ini juga dianggap tak lagi layak huni.
BACA JUGA:
"Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta akan merencanakan revitalisasi rusunawa Marunda, sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan Cluster C pada Rusun Marunda sudah tidak layak secara struktur bangunan sebagaimana hasil inspeksi bangunan yang dilakukan BRIN," ucap Retno.
Saat ini, lanjut Retno, penghuni mulai mengangkut barang-barangnya secara bertahap. Diupayakan, seluruh penghuni Blok C sudah pindah pada bulan September ini.
"Sebagian warga sudah memindahkan barang, yang difasilitasi UPRS II, UPRS III, Jajaran Walikota Jakarta Utara dan Satpol PP," imbuhnya.