JAKARTA - Grand Egyptian Museum, Mesir mulai dibuka untuk tapi dalam jumlah terbatas, pun demikian dengan fasilitas yang beroperasional pun belum seluruhnya, jelang pembukaan resmi pembukaan resminya.
Museum ini mengadakan kunjungan kelompok kecil dan acara eksklusif, guna menguji kesiapan situs dan menyempurnakan pengalaman pengunjung.
Terletak dua km dari Piramida Giza, kompleks museum baru menempati area seluas 500.000 meter persegi, rumah bagi koleksi arkeologi terbesar di dunia. Ini menampung koleksi barang antik Mesir kuno terbesar dan terlengkap di dunia, dengan ribuan artefak yang berusia ribuan tahun.
Peninggalan pertama yang akan ditemui pengunjung adalah Hanging Obelisk, yang berdiri di depan museum dan mengarahkan pengunjung ke Grand Hall yang luas. Di sini, patung Ramses II, dengan berat lebih dari 80 ton, mendominasi.
Setelah beroperasi penuh kelak, para tamu juga akan dapat melihat semua harta karun Raja Tutankhamun di satu tempat, untuk pertama kalinya sejak makam raja anak laki-laki itu ditemukan pada tahun 1922, melansir The National News 20 November.
Kompleks museum yang luas juga mencakup Museum Anak, ruang pameran temporer, perpustakaan, pusat pendidikan dan pusat konservasi mutakhir.
Bagian lain akan menampung ruang kantor, auditorium, pusat konferensi, gerai ritel dan tempat makan. Sementara, ruang luar ruangan meliputi Taman Patung, Taman Palem, dan Taman Teras.
Selama fase uji coba terbatas ini, museum akan dibuka sebagian untuk sejumlah tamu tertentu, yang akan dapat mengakses atraksi tertentu, termasuk Hanging Obelix Square, Grand Hall, Children's Museum, Immersive Hall, area luar ruangan, hingga gerai ritel dan makan.
BACA JUGA:
Selain Patung Ramses II, pengunjung Grand Hall akan menjadi orang pertama yang melihat 10 Patung Senusret, Meriam Sakkara, kolom kemenangan Mr-N-Ptah, serta patung Raja dan Ratu Ptolemeus.
Sedangkan ruang museum lainnya, termasuk galeri utama dan dua galeri Tutankhamun, akan tetap ditutup hingga situs tersebut beroperasi penuh.