2 Hari Tragedi Kanjuruhan Berlalu, Mahfud MD: Sekarang Kita Masih Tegang, Masih Berduka
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD . (Antara-Sigid)

Bagikan:

JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan Tragedi Kanjuruhan telah berlalu selama dua hari tetapi duka mendalam masih dirasakan penikmat sepak bola dan publik nasional.

Tragedi yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu menyisakan korban jiwa yang tak sedikit. Per Senin 3 Oktober siang, tercatat 125 jiwa dinyatakan meninggal, 21 luka berat dan 304 luka ringan.

"Sehingga pada saat ini sesudah dua hari kita melewati ketegangan karena kasus itu, sekarang ya kita masih tegang, masih berduka, masih juga menyatakan belasungkawa," ujar Mahfud kepada wartawan, Senin 3 Oktober.

Mahfud menekankan semua korban meninggal dunia dan luka-luka dalam insiden ini ditangani oleh pemerintah. Perbaikan infrastruktur Stadion Kanjuruhan yang merupakan markas Arema FC juga telah dilakukan.

"Semua sudah ditangani baik yang meninggal maupun yang harus dirawat di Rumah Sakit. Serta pembenahan kembali secara fisik untuk dibersihkan Stadion Kanjuruhan," kata Mahfud.

Mahfud pun memastikan pemerintah pusat dan deerah akan mengucurkan bantuan berupa santunan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan. Jumlahnya beragam dengan proses yang kini pada sinkronisasi data dengan pemerintah daerah dan lembaga lain yang dilibatkan.

"Terima kasih untuk semuanya yang sudah bekerja dengan cepat dan penuh kesabaran dalam penyelesaian kasus ini. Sedangkan kami akan terus melakukan langkah-langkah sesuai dengan instruksi presiden tentang kasus ini," imbuhnya.

Sebelumnya, terkait penuntasan Tragedi Kanjuruhan, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai langsung Mahfud MD.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menargetkan TGIPF akan bekerja selama 2-3 minggu ke depan untuk menyelesaikan kasus yang menimbukan duka mendalam pada dunia sepakbola nasional ini.

"Keanggotaannya akan ditetapkan paling lama 24 jam ke depan yang nantinya terdiri dari pejabat kementerian yang terkait. Kemudian organisasi profesi olahraga sepakbola, pengamat, akademisi dan media massa," ujar dia.

Sebagai Ketua TGIPF, Mahfud mengatakan langkah utamanya saat ini mendorong Polri agar segera menetapkan tersangka Tragedi Kanjuruhan.

"Dan diminta kepada Polri melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat," pungkasnya.