JAKARTA - Korban jiwa akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema Malang (Arema) FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, terus bertambah jumlahnya. Hingga berita ini ditulis jumlahnya sudah mencapai 130 orang.
Ucapan simpati dan duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan terus berdatangan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut.
Lebih lanjut, Erick mengatakan seharusnya sepak bola menjadi pemersatu, di mana di dalamnya terdapat nilai sportivitas dan kemanusiaan.
"Prihatin dan berduka yang dalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Sepak bola seharusnya jadi pemersatu, di dalamnya ada nilai sportivitas dan kemanusiaan," katanya dikutip dari Instagram resminya @erickthohir, Minggu, 2 Oktober.
Mantan Presiden Inter Milan ini pun mengajak semua pihak untuk menghentikan segala macam tindak kekerasan dalam pertandingan sepak bola di Tanah Air. Sebab, menurut Erick, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia.
"Hentikan kekerasan! Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Ayo jaga sepak bola Indonesia," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, dunia sepak bola Tanah Air berduka buntut kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema Malang (Arema) melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam. Ratusan nyawa manusia menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah menyesalkan atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Terkait dengan peristiwa itu, Mahfud mengaku telah berkordinasi dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit dan juga Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.
"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," tulis Mahfud di Instagram resminya @mohmahfudmd.
Lebih lanjut, Mahfud menyatakan pemerintah berbelasungkawa kepada keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Mahfud juga berharap keluarga korban bisa bersabar sembari menunggu proses yang dilakukan.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," kata Mahfud.