Bagikan:

JAKARTA - Tersangka spesialis pencurian modus bobol atap minimarket berinisial S alias Jabrik (38) bergelar sebagai seorang kapten dari komplotannya. Dari pengakuan Jabrik, dirinya pernah mencuri besi sebelum mendapatkan ide sasaran pencurian di minimarket.

Jabrik memanfaatkan keahliannya seperti membongkar bangunan kosong sebagai dasar pada modus aksi pencuriannya. Dia pun memiliki sejumlah kelengkapan alat perkakas untuk melakukan aksinya.

"Dapat ide dari bongkaran orang yang biasa bongkar rumah (pernah kerja jadi tukang bongkar rumah kosong). Sebelumnya saya pernah mencuri besi juga, terus dijual," kata tersangka Jabrik kepada VOI, Jumat, 9 September.

Jabrik mengatakan, kedua temannya yang ditangkap merupakan teman yang baru dikenalnya. "(mencuri) Di minimarket paling banter dapat hasil sebanyak Rp 24 juta dari satu minimarket," ujarnya.

Setelah mendapatkan hasil curian, Jabrik membagikan uang hasil pencurian itu ke dua orang temannya yang lain. Jabrik mengaku, dirinya kerap beraksi di kawasan Jakarta Selatan karena dekat dengan rumahnya. "Rumah saya di Pancoran, makanya paling banyak kejadian di Jaksel," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono menjelaskan, penangkapan ketiga spesialis pembobol minimarket dilakukan setelah Polres Metro Jakarta Timur mendapat 5 laporan kejadian pencurian di lima titik wilayah berbeda.

Selanjutnya, Kombes Budi membentuk tim khusus dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) untuk mengungkap kasus tersebut. "Sebelumnya mendapat laporan dari pihak minimarket, kejadian ada di beberapa minimarket. Akhirnya saya memerintahkan Kasat Reskrim dan membentuk tim khusus karena pelaku spesialis," kata Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Jumat, 9 September.

Selanjutnya penyelidikan pun dilakukan okeh Tim Resmob Polres Metro Jakarta Timur. Setelah dilakukan pendalaman, komplotan spesialis pembobol minimarket itu berhasil diringkus.