Sukses Kembangkan Drone, Turki Garap Kendaraan Lapis Baja Tak Berawak Kelas Berat
Prototipe kendaraan lapis baja tak berawak. (Sumber: FNSS via Daily Sabah)

Bagikan:

JAKARTA - Sukses mengembangkan dan mengekspor kendaraan udara tak berawak (UAV), industri pertahanan Turki sedang menyingsingkan lengan bajunya dan fokus pada platform darat tak berawak dalam upaya untuk mencapai kesuksesan yang sama.

Industri, yang mengekspor UAV ke lebih dari 20 negara, melakukan studi serbaguna untuk mengembangkan kendaraan darat tak berawak (UGV) di kelas yang berbeda.

Oleh karena itu, FNSS, salah satu produsen kendaraan darat lapis baja terkemuka, menandatangani pernyataan minat dengan Presidensi Industri Pertahanan (SSB) untuk produksi massal kendaraan darat tak berawak kelas berat.

General Manager FNSS Nail Kurt mengatakan kepada Anadolu Agency (AA), pihak perusahaan memiliki berbagai rencana yang terkonsentrasi pada pengembangan UGV, tetapi fokus utamanya adalah pada proyek yang sedang dilakukan dengan SSB.

Menjelaskan bahwa tugas dan subsistem dari lima kendaraan didefinisikan dalam ruang lingkup kontrak, Kurt menyatakan setelah proposal diselesaikan, mereka akan diserahkan ke SSB, melansir Daily Sabah dari AA 31 Juli.

Kurt juga mencatat, kendaraan darat tak berawak yang mereka kembangkan sebelumnya tidak memiliki fitur otonom, karena "mengingat waktu, tidak mungkin untuk melengkapi fitur otonom pada saat itu.”

Tingkat fitur otonom dan integrasi senjata tertentu diperlukan sesuai dengan permintaan SSB dan Komando Angkatan Darat, jelasnya.

Sekarang studi yang melibatkan konfigurasi yang berbeda telah dilakukan, kontrak yang baru ditandatangani akan menjadi bukti konseptual dari studi ini, katanya.

Kurt mengatakan, perubahan yang diperlukan akan diterapkan setelah kendaraan mulai digunakan di lapangan, karena interaksi pengguna dan umpan balik sangat penting dalam proses ini.

Dia menekankan, FNSS tidak mengikuti mentalitas bahwa "kami sudah selesai membuatnya, sekarang gunakan" karena perusahaan sangat terbuka untuk mengembangkan produknya sesuai dengan permintaan pengguna.

Turki berada di awal jalan dalam hal UGV, kata Kurt, mencatat: “Turki dan dunia masih berada di awal dalam hal UGV dan fitur otonom mereka.”

Memperkirakan pengiriman pada tahun 2023, Kurt mengatakan negosiasi sedang berlangsung dan beberapa model sederhana, satu atau dua kendaraan, dapat dikirimkan terlebih dahulu sementara kendaraan yang lebih kompleks dapat dikirimkan kemudian.