Turki-Kazakhstan Produksi Bersama Drone Anka, Mampu Jalani Misi Intelijen hingga Penghancuran Lapis Baja
Drone TAI Anka Turki. (Wikimedia Commons/President.az)

Bagikan:

JAKARTA - Turki dan Kazakhstan akan mulai memproduksi bersama drone yang dijual ke Asia Tengah tahun lalu, sebuah pernyataan mengatakan Rabu.

Anka, kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone akan diproduksi bersama oleh para ahli Turki dan Kazakh, menurut sebuah pernyataan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI).

Drone akan diproduksi di fasilitas yang akan segera didirikan di Kazakhstan.Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan Kazakhstan Engineering milik negara tentang transfer teknologi, termasuk pemeliharaan dan perbaikan.

Perkembangan terakhir akan menjadikan Kazakhstan sebagai basis produksi Anka pertama di luar Turki.

"Berkat perjanjian ini, kami akan berkontribusi pada penguatan hubungan komersial dan persahabatan kami dengan negara sahabat dan persaudaraan Kazakhstan," kata General Manager TAI Temel Kotil. melansir Daily Sabah 11 Mei.

Kazakhstan dilaporkan pada Bulan November telah membeli tiga unit drone Anka medium-altitude, long-endurance (MALE) dalam kesepakatan yang mengikuti kesepakatan pada Bulan Oktober.

Kedua negara pada Mei lalu menandatangani perjanjian kerja sama militer, meramalkan berbagi pengalaman taktis dan menggunakan pengintaian dan menyerang kendaraan udara tak berawak.

Tunisia menjadi pembeli pertama drone TAI. Dilaporkan pada bulan Desember telah menandatangani kontrak untuk membeli tiga UAV Anka dalam kesepakatan senilai sekitar 80 juta dolar AS.

Anka melakukan penerbangan perdananya pada Desember 2010. Perjanjian produksi massal untuk versi bersenjata drone, Anka-S, ditandatangani pada Oktober 2013 dan memasuki inventaris Angkatan Bersenjata Turki (TSK) pada 2017.

Drone ini dapat melakukan berbagai misi, termasuk intelijen waktu nyata, pengawasan, pengintaian, relai komunikasi, akuisisi target hingga misi pelacakan.

Selain itu, drone ini juga dapat dilengkapi dengan senjata seperti peluncur rudal peluncuran udara Roketsan Smart Micro Munition dan pod roket berpemandu Cirit 2,75 inci di dua stasiun senjata bawahnya untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, personel, tempat perlindungan militer hingga stasiun radar darat.

Diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Kazakshtan Kassym-Jomart Tokayev menandatangani deklarasi bersama di ibu kota Ankara, meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat 'kemitraan strategis yang ditingkatkan' pada Hari Selasa lalu.