Bagikan:

JAKARTA - Drone serang siluman pertama buatan Turki berhasil melakukan penerbangan perdana bulan lalu, menuai pujian dari Presiden Recep Tayyip Erdogan lantaran kemampuannya untuk melakukan beragam misi.

Debut pesawat tempur udara generasi baru, yang diberi nama Anka-3, menandai kemajuan signifikan terbaru dalam kemampuan pertahanan Turki, menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap pengembangan teknologi dalam negeri dalam drone tempur.

Anka-3 mencapai ketinggian 8.000 kaki selama penerbangan yang berlangsung satu jam 10 menit, menurut pengembang dan produsen pertahanan perintis Turkish Aerospace Industries (TAI).

Anka-3 mencapai kecepatan 150 knot dan juga melakukan uji overshoot landasan pacu selama penerbangan perdananya pada Kamis pagi, kata TAI.

Ini adalah anggota ketiga dari keluarga drone Anka TAI, dengan beberapa keunggulan seperti visibilitas radar yang rendah, kecepatan tinggi berkat mesin jetnya dan kapasitas muatan yang besar.

Presiden Erdogan pun menyatakan optimismenya mengenai potensi kontribusi drone.

"Mudah-mudahan, pesawat kami akan memberikan kontribusi yang kuat bagi pertahanan negara kami dengan teknologi, desain, dan fitur-fitur canggihnya," tulis Presiden Erdogan di media sosial X, seperti dilansir dari Daily Sabah 10 Januari.

Drone Anka-3 dikatakan memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai misi seperti pengintaian, pengawasan dan intelijen, dengan amunisi udara-darat, amunisi udara-ke-udara dan sistem radar. Ia akan mampu melakukan banyak tugas seperti operasi dan relai komunikasi bersama dengan elemen.

Kapasitas Anka-3 akan memungkinkan integrasi berbagai pilihan, mulai dari amunisi yang umum digunakan pada UAV saat ini hingga amunisi yang lebih besar seperti SOM-J, MK-82 dan bom penghancur bunker.

Pesawat ini memiliki arsitektur avionik dan stasiun kendali darat yang mirip dengan kendaraan udara tempur tak berawak Anka dan Anka-2, yang juga dikembangkan oleh TAI.

Anka-3 ini tidak memiliki ekor horizontal maupun vertikal, sebuah desain yang menurut para pejabat akan memungkinkannya beroperasi secara diam-diam tanpa terdeteksi. Ini juga akan menampilkan kemampuan transfer berkecepatan tinggi, memungkinkan penyebaran cepat ke daerah-daerah terpencil.

Dengan berat lepas landas maksimum 6.500 kilogram (14.330,05 pon) dan kapasitas muatan praktis 1.200 kilogram, Anka-3 diharapkan mampu terbang pada ketinggian layanan hingga 40.000 kaki dan mampu bertahan dalam penerbangan hingga 10 jam pada ketinggian 30.000 kaki.

"Kami sekarang memiliki UAV di langit yang tidak dapat dilihat oleh musuh, tetapi dapat melihat musuh," kata Temel Kotil, manajer umum TUSAŞ.