ICBM Sarmat Terbaru Rusia Siap Masuki Tahap Pengujian, Mampu Kirim 10 Ton Hulu Ledak MIRV ke Seluruh Dunia
ICBM RS-28 Sarmat Rusia. (Tangkapan layar YouTube/Enjamul Hoque)

Bagikan:

JAKARTA - Rudal balistik antarbenua Sarmat (ICBM) baru Rusia akan menjalani tahap pengujian baru, kata Kepala Perusahaan Antariksa Negara Roscosmos Dmitry Rogozin pada Hari Selasa.

"Rudal berujung nuklir jarak global paling kuat di dunia sedang dipersiapkan untuk tes baru dan produksi serial," tulis Rogozin di Telegram-nya, melansir TASS 12 Juli.

Kepala Roscosmos sebelumnya mengunjungi perusahaan Krasmash di Krasnoyarsk yang terletak di Siberia Timur, untuk memeriksa proses produksi ICBM Sarmat untuk uji terbang. Dia mengatakan, bahwa perusahaan siap untuk memastikan produksi serial ICBM Sarmat yang stabil.

"Dan senjata ampuh ini adalah jaminan utama kehidupan damai, kedaulatan, dan kebijakan luar negeri kami yang independen," tegas kepala Roscosmos bulan lalu.

Rusia berhasil menguji peluncuran ICBM Sarmat untuk pertama kalinya dari pelabuhan antariksa Plesetsk di Wilayah Arkhangelsk di utara negara itu pada 20 April.

Peluncuran tersebut mengkonfirmasi semua karakteristik yang dirancang ICBM di semua tahap penerbangannya. Saat ini, formasi rudal Uzhur di Wilayah Krasnoyarsk sedang bersiap untuk mempersenjatai resimen depan dengan ICBM Sarmat yang canggih.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pertemuan Juni lalu mengatakan, sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat pertama akan siaga tempur di Rusia pada akhir tahun 2022 mendatang.

"Rudal balistik antarbenua berat Sarmat berhasil melakukan peluncuran uji coba. Sistem ICBM pertama seperti itu diatur untuk siaga tempur pada akhir tahun ini," terang Presiden Putin di sela-sela pertemuan dengan lulusan institusi pendidikan tinggi militer.

Diketahui, ICBM Sarmat dikembangkan di Makeyev State Rocket Center (bagian dari Roscosmos) dan diproduksi di perusahaan Krasmash. Dalam perkiraan para ahli, RS-28 Sarmat mampu mengirimkan hulu ledak MIRV (Multiple independently targetable reentry vehicle) dengan berat hingga 10 ton ke lokasi mana pun di seluruh dunia, baik di Kutub Utara dan Selatan.