Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia meledakkan sebuah jembatan yang menghubungkan Kota Sievierodonetsk di Ukraina yang diperangi ke kota lain di seberang sungai, memotong kemungkinan rute evakuasi bagi warga sipil, kata pejabat setempat, Minggu.

Sievierodonetsk telah menjadi pusat pertempuran untuk menguasai wilayah Donbas timur Ukraina. Beberapa bagian kota telah hancur dalam beberapa pertempuran paling berdarah sejak Kremlin melancarkan invasi pada 24 Februari.

"Tujuan taktis utama penjajah tidak berubah: mereka menekan di Sievierodonetsk, pertempuran sengit sedang berlangsung di sana," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya, menambahkan bahwa militer Rusia berusaha mengerahkan pasukan cadangan. ke Donbas, melansir Reuters 13 Juni.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Lugansk Serhiy Gaidai mengatakan, pasukan Ukraina dan Rusia masih bertempur di jalan-jalan di sana pada Hari Minggu.

Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar kota, tetapi pasukan Ukraina tetap menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung.

Tetapi, Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk, kata Gaidai.

Menurutnya, yang tersisa hanya satu dari tiga jembatan yang masih berdiri.

"Jika setelah penembakan baru, jembatan itu runtuh, kota itu akan benar-benar terputus. Tidak akan ada cara untuk meninggalkan Sievierodonetsk dengan kendaraan," terang Gaidai, mencatat tidak adanya perjanjian gencatan senjata dan tidak ada koridor evakuasi yang disepakati.

Adapun Kepala Pemerintahan Sievierodonetsk mengatakan sedikit lebih dari sepertiga kota tetap di bawah kendali pasukan Ukraina, dengan sekitar dua pertiga di tangan Rusia.

"(Pasukan) kami memegang garis pertahanan dengan kuat," kata Oleksandr Stryuk kepada TV nasional.

Di Lysychansk, penembakan Rusia menewaskan seorang anak berusia enam tahun, kata Gaidai. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi akun ini.

Setelah dipaksa untuk mengurangi tujuan kampanye awalnya setelah invasi 24 Februari ke Ukraina, Moskow telah mengalihkan perhatiannya untuk memperluas kendali di Donbas, di mana separatis pro-Rusia telah menguasai wilayah sejak 2014.

Jatuhnya Sievierodonetsk, di kantong terakhir tanah Ukraina yang dikuasai di wilayah strategis Lugansk, akan membawa Rusia selangkah lebih dekat ke salah satu tujuan yang dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai operasi militer khusus.