JAKARTA - Kelompok Al-Qaeda mengancam akan melakukan pemboman balas dendam di India, setelah pejabat partai penguasa neagra itu menyampaikan komentar yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Kekerasan jalanan mencengkeram wilayah-wilayah di India minggu lalu, sementara New Delhi memerangi kehebohan diplomatik, setelah komentar menghina oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata Perdana Menteri Narendra Modi, Nupur Sharma dan pejabat lainnya, Navin Kumar Jindal.
Setidaknya 16 negara Muslim, termasuk Arab Saudi, UEA dan Turki, mengajukan protes diplomatik terhadap New Delhi dan mengecam komentar terhadap Nabi Muhammad, melansir The National News 8 Juni.
Pada Hari Selasa, kelompok ekstremis global AL-Qaeda mengatakan anggotanya siap untuk meledakkan diri di Delhi, Mumbai, Gujarat dan Uttar Pradesh. Ancaman dari kelompok tersebut, yang telah menurun dalam jangka panjang sejak kematian pendirinya Osama bin Laden, dilaporkan oleh Site, perusahaan pemantauan dan analisis terorisme.
Tidak ada komentar segera oleh pemerintah tentang peringatan atau kesiapannya untuk mengatasi ancaman tersebut. Teroris terkait Al-Qaeda membunuh sekitar 170 orang pada 2008 di Mumbai, salah satu serangan teroris terburuk di India.
Diketahui, saat ini kelompok itu hampir tidak ada di India tetapi disalahkan atas serangkaian serangan di Bangladesh, Pakistan dan Afghanistan.
Pernyataan terbaru muncul hampir dua bulan setelah kelompok itu membuat pernyataan serupa, setelah pemerintah Karnataka melarang pelajar Muslim mengenakan jilbab.
Pemerintah PM Modi pekan lalu mengatakan, pandangan itu adalah 'elemen pinggiran' dan tidak mewakili pandangan Pemerintah India, karena menghadapi reaksi diplomatik dari negara-negara Muslim.
BACA JUGA:
Kemarahan memuncak di antara 200 juta penduduk Muslim India, dengan banyak yang menuntut penangkapan Sharma dan Jindal. Keduanya mendapat tambahan pengamanan bersenjata dari pemerintah, setelah mengaku mendapat ancaman pembunuhan.
Pekan lalu pria Hindu dan Muslim bentrok di Kota Kanpur utara, setelah seruan dibuat untuk memprotes pernyataan yang menghina itu. Setidaknya 50 orang telah ditangkap, kebanyakan dari mereka Muslim.
Sementara, sebuah protes besar direncanakan bakal diadakan pada 10 Juni di Bareilly, Uttar Pradesh.