JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina ingin India berada di pihaknya dalam perang menghadapi Rusia, berharap negaranya bisa berpartisipasi dalam KTT G20, kendati New Delhi memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan tidak mengutuk invasi yang terjadi.
Itu disampaikan oleh Emine Dzhaparova yang tengah dalam perjalanan resmi pertamanya ke ibu kota India, menyampaikan ceramah tentang perang yang berkelanjutan di think tank Dewan Urusan Dunia India.
"Ukraina benar-benar ingin India mendekatinya. Kami memiliki halaman berbeda dalam sejarah, tetapi sekarang Ukraina mendapatkan kemerdekaan. Kami sekarang mampu menjadi subjek, bukan objek," kata Dzhaparova, melansir The National News 12 April.
"India menyaksikan perubahan visioner dan mungkin perlu waktu untuk membangun hubungan baru dengan Ukraina. Dan, hubungan itu harus didasarkan pada pendekatan pragmatis dan seimbang," sambungnya.
India "dapat memainkan peran yang lebih besar dan lebih besar" dengan Ukraina akan "menyambut baik setiap upaya yang diarahkan untuk menyelesaikan perang," lanjut Dzhaparova.
New Delhi diketahui menolak untuk secara eksplisit mengutuk Rusia, sekutu lama dan pemasok senjata terbesarnya, meskipun mendapat tekanan dari sekutu baratnya, tapi menekankan penyelesaian perbedaan dan perselisihan melalui dialog dan diplomasi. India berulang kali abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB terhadap Kremlin.
Was pleased to deliver a speech in front of a distinguished audience at @ICWA_NewDelhi. I told about my native #Crimea and the suffering that🇷🇺 brought to🇺🇦people. We count on #India being on the right side at a historic moment for better “One Earth. One Family. One Future”. pic.twitter.com/exKLrvKrmD
— Emine Dzheppar (@EmineDzheppar) April 11, 2023
Dalam kesempatan yang sama, Dzhaparova juga mendesak New Delhi untuk mempertimbangkan partisipasi Kyiv dalam rangkaian pertemuan G20 tahun ini.
Tahun ini, India yang menduduki Presidensi G20 akan menjadi tuan rumah lebih dari 200 pertemuan di seluruh negeri, termasuk KTT para pemimpin G20 di Delhi pada Bulan September.
Meskipun Ukraina bukan bagian dari G20, Presiden Volodymyr Zelensky secara virtual diundang untuk berpidato di KTT G20 tahun lalu di Bali, Indonesia, di mana ia mengusulkan formula 10 poin untuk mengakhiri perang antara Kyiv dan Moskow.
Dikatakan oleh Dzhaparova, Presiden Zelensky akan "senang" untuk berpidato di pertemuan itu.
"Kami percaya bahwa diskusi tentang ekonomi dan ekonomi masa depan, situasi ekonomi di dunia tidak mungkin tanpa diskusi tentang dampak perang Rusia melawan Ukraina ... itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan ekonomi G20," paparnya.
BACA JUGA:
"Pesan kami kepada India adalah, untuk mempertimbangkan partisipasi pejabat Ukraina pada acara G20… Hari ini India memainkan peran yang sangat penting di dunia… India dapat mengambil kepemimpinan ini dengan melibatkan Ukraina dalam agendanya dan membantu Ukraina untuk menyampaikan kisahnya. Kontak orang-ke-orang adalah cara terbaik untuk berkomunikasi," tandasnya.
Diketahui, selama kunjungan empat harinya yang berakhir pada Kamis, Menteri Dzhaparova bertemu Menteri Kebudayaan Muda India Meenakshi Lekhi dan mengadakan pertemuan dengan pejabat dari India dan Uni Eropa.