Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Kelompok Dua Puluh (G20) pada Hari Rabu, penting untuk memikirkan cara menghentikan perang di Ukraina, mengungkapkan pihaknya tidak pernah menolak pembicaraan damai.

Perang di Ukraina pecah pada Februari 2022 lalu, usai Presiden Putin mengizinkan pasukannya melakukan operasi militer khusus, memicu konflik paling mematikan di Eropa usai Perang Dunia II.

Berbicara kepada para pemimpin G20 untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang, pemimpin Kremlin mengatakan, beberapa pemimpin dalam pidatonya mengatakan mereka terkejut dengan "agresi" Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

"Ya, tentu saja, tindakan militer selalu merupakan sebuah tragedi," kata Putin pada pertemuan luar biasa virtual G20 yang diadakan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi, dilansir dari Reuters 23 November.

"Dan tentu saja, kita harus memikirkan cara menghentikan tragedi ini," lanjut Presiden Putin.

"Ngomong-ngomong, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan damai dengan Ukraina," tandasnya.

Pernyataan tersebut, meskipun jelas ditujukan untuk konsumsi internasional, merupakan salah satu pernyataan Putin yang paling tenang mengenai perang selama berbulan-bulan, kontras dengan kecamannya yang terkadang panjang mengenai kegagalan dan arogansi Amerika Serikat.

Pertempuran di Ukraina sejak Februari 2022 telah menewaskan atau melukai ratusan ribu orang, membuat jutaan lainnya mengungsi dan menghancurkan sebagian besar wilayah selatan dan timur negara itu.

Menariknya, Presiden Putin menggunakan kata "perang" untuk menggambarkan konflik tersebut, bukan istilah "operasi militer khusus" yang digunakan Kremlin saat ini.

"Saya memahami bahwa perang ini, dan kematian banyak orang, merupakan sebuah kejutan," kata Presiden Putin, sebelum menjelaskan kasus Rusia bahwa Ukraina telah menganiaya orang-orang di Ukraina timur.

Konflik di Ukraina timur dimulai pada tahun 2014 setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan di Ukraina dan Rusia mencaplok Krimea, dengan pasukan separatis yang didukung Rusia melawan angkatan bersenjata Ukraina.

Sekitar 14.000 orang terbunuh di sana antara tahun 2014 dan akhir tahun 2021, menurut Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, termasuk 3.106 warga sipil.

Diketahui, Ukraina telah berjanji untuk berperang sampai tentara Rusia terakhir meninggalkan wilayahnya, meskipun beberapa pihak di Ukraina menyerukan strategi yang berbeda.

Presiden Putin sebelumnya melewatkan KTT G20 di New Delhi, India tahun ini dan Nusa Dua, Indonesia tahun lalu, mengirimkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mewakili Rusia.

Pemimpin Rusia tersebut berpidato pada KTT tahun 2021 dan 2020 dari Moskow. Ia terakhir kali menghadiri pertemuan G20 secara langsung di Osaka, Jepang, pada tahun 2019.