Pembebasan Sandera dan Tahanan Berdasarkan Gencatan Senjata Hamas-Israel Mundur 24 Jam
Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel. (Sumber: WHO/PBB)

Bagikan:

JAKARTA - Pembebasan sandera dan tahanan berdasarkan gencatan senjata sementara Hamas-Israel tidak akan terjadi sebelum Hari Jumat, kata penasihat keamanan nasional Israel pada Rabu malam waktu setempat.

Israel dan Hamas pada Rabu pagi sepakat untuk melakukan melepaskan sedikitnya 50 sandera, sementara Israel membebaskan 150 tahanan Palestina. Proses itu dilakukan secara bertahap selama empat hari, dengan gencatan senjata dilakukan selama proses berlangsung.

Waktu dimulainya gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas belum diumumkan secara resmi. Sumber keamanan Mesir mengatakan, mediator meminta waktu mulai pukul 10 pagi pada Hari Kamis.

Sementara, media penyiaran publik Israel Kan, mengutip seorang pejabat Israel, melaporkan ada penundaan 24 jam pelaksanaan pembebasan, karena perjanjian tersebut belum ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar. Pejabat tersebut mengatakan, mereka optimis perjanjian itu akan dilaksanakan ketika ditandatangani.

"Negosiasi untuk pembebasan tawanan kami mengalami kemajuan dan terus berlanjut,"kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, melansir Reuters 23 November.

"Permulaan pelepasan akan dilakukan sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum Hari Jumat," lanjut Hanegbi.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan potensi penundaan implementasi perjanjian tersebut dalam konferensi pers pada Rabu malam. Pernyataan Hanegbi dirilis sekitar satu jam setelah konferensi pers.

Gencatan senjata pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu, yang dicapai setelah mediasi oleh Qatar, dipuji di seluruh dunia sebagai tanda kemajuan yang dapat meringankan penderitaan warga sipil di Gaza yang dikepung Israel dan memulangkan lebih banyak tawanan Israel.

Para menteri Arab memuji perjanjian tersebut, namun mengatakan perjanjian tersebut harus menjadi langkah pertama menuju gencatan senjata penuh.

Israel sendiri mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika lebih banyak sandera yang dibebaskan, dan sumber Palestina mengatakan sebanyak 100 sandera secara total dapat dibebaskan pada akhir bulan ini.

Diketahui, Hamas dan kelompok sekutunya menyandera sekitar 240 sandera ketika kelompok militan tersebut menyerang kota-kota Israel selatan pada 7 Oktober. Sebelumnya, Hamas hanya membebaskan empat sandera.

Baik Israel maupun Hamas sama-sama mengatakan, kendati ada gencatan senjata, mereka tetap dalam posisi siaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan.