JAKARTA - Otoritas Israel menerbitkan daftar sekitar 300 nama tahanan Palestina yang dapat dibebaskan, sebagai bagian dari pembebasan sandera oleh kelompok militan Hamas, sementara militer memastikan tidak ada tahanan terkait serangan ke wilayah mereka turut dibebaskan.
Melansir CNN 22 November, daftar nama tersebut mencakup rincian mengenai tahanan yang akan dibebaskan, termasuk usia dan alasan penangkapan mereka.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang dinegosiasikan baru-baru ini, Sekretariat Kabinet Israel mengatakan 150 tahanan Palestina akan dibebaskan dalam empat tahap selama empat hari, dengan syarat setidaknya 10 orang Israel yang disandera akan diserahkan kepada militer Israel (IDF) setiap hari.
Israel mengatakan, selama proses pembebasan tersebut berlangsung, pertempuran juga akan dihentikan.
Penerbitan nama 300 tahanan ini dilakukan Israel untuk mengantisipasi kesepakatan tahap kedua dengan kelompok militan Hamas.
Sekretariat mengatakan, jika ada tahap kedua, skemanya akan berjalan sama seperti tahap pertama, termasuk pembebasan warga Palestina dalam kelompok dengan syarat pembebasan setidaknya 10 warga Israel per hari dan penghentian pertempuran.
Sementara itu, juru bicara IDF Letkol Jonathan Conricus mengatakan, guna menghindari kesalahan seperti kesepakatan terkait sandera sebelumnya, IDF memastikan mereka yang terkait penyerangan 7 Oktober tidak masuk dalam daftar.
"Dalang di balik banyak hal mengerikan yang terjadi sejak 7 Oktober, memang dikecualikan dalam kesepakatan penyanderaan terbaru," kata Letkol Conricus kepada CNN.
BACA JUGA:
"Apa yang saya tahu adalah bahwa orang-orang Palestina yang dibebaskan dari penjara, sama sekali bukan teroris sekaliber yang kita bicarakan sebelumnya, bukan pelanggar serius," tandasnya.
Apa yang dimaksud Letkol Conricus kemungkinan merujuk pada kesepakatan Shalit tahun 2011, hal yang juga dikhawatirkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, sosok yang mengkritik kesepakatan ini.
Mengutip JNS, dalam kesepakatan Shalit, Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina, termasuk pemimpin Hamas di Gaza Yahyah Sinwar, dengan imbalan tentara Israel yang ditawan, Gilad Shalit.