Bagikan:

JAKARTA - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menegaskan pada Hari Selasa, kelompok tersebut tidak akan membebaskan sandera Israel, sampai seluruh tahanan Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

"Mereka sama sekali tidak akan menerima tawanan mereka, kecuali setelah semua tahanan kami di penjara pendudukan dibebaskan," kata Haniyeh saat berbicara pada konferensi Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional di Doha, Qatar, melansir CNN 9 Januari.

Lebih lanjut Haniyeh menegaskan, Israel "tidak dapat mengambil satu pun tawanan, kecuali setelah kelompok perlawanan menerima perjanjian gencatan senjata."

Sebelumnya, Israel mengatakan salah satu tentaranya yang diculik pada 7 Oktober telah diselamatkan oleh Israel Defense Forces (IDF) pada akhir Oktober, sebelum perjanjian gencatan senjata sementara diberlakukan.

Sejauh ini, total ada 105 orang dibebaskan oleh Hamas selama gencatan senjata sementara dengan Israel, yang dimulai pada 24 November dan berakhir awal 1 Desember.

Sebagai imbalannya, 240 warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel, sebagian besar perempuan dan anak di bawah umur, dan banyak di antaranya telah ditahan. tapi tidak pernah dikenakan biaya.

Israel yakin 25 sandera tewas dan masih ditahan di Gaza, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada CNN pada Hari Jumat. Hal ini menyisakan 107 sandera dari serangan Hamas tahun lalu yang diperkirakan masih hidup.