JAKARTA - Pemimpin kelompok militan Hamas mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata, sementara di sisi lain pihak Israel memberikan kode pembebasan sandera, saat perang di Jalur Gaza sudah memasuki pekan ketujuh.
Dalam keterangan yang dikirim kepada Reuters oleh ajudannya Hari Selasa, seperti dikutip 21 November, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pihaknya "hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata" dengan Israel, dengan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut. Namun, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Al Jazeera TV, negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.
Kedua belah pihak akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, kata pejabat tersebut, Issat el Reshiq.
Terpisah, jaringan televisi berita Channel 12, mengutip seorang pejabat senior Israel mengatakan, "kami hampir mencapai kesepakatan" untuk pembebasan beberapa sandera di Gaza, seperti dikutip dari The Times of Israel.
Mengingat masih ada masalah teknis yang harus diselesaikan, pejabat tersebut mengatakan ada kesepakatan bahwa setidaknya 50 orang akan dibebaskan, sementara puluhan lainnya dapat dibebaskan sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata lebih dari beberapa hari.
BACA JUGA:
Mereka yang akan dibebaskan diperkirakan adalah anak-anak, ibu mereka dan perempuan lainnya, kata laporan itu.
Diketahui, Hamas dikatakan menyandera sekitar 240 orang, usai serangan ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang.