JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meyakini pembebasan sandera di Gaza sebagai imbalan gencatan senjata bakal terwujud di Gaza, Palestina, saat jumlah korban tewas di wilayah kantong Palestina tersebut terus bertambah.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Hari Senin, Presiden Biden yakin kesepakatan sudah dekat untuk menjamin pembebasan sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
"Saya yakin begitu," kata Presiden Biden saat ditanya tentang kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera, melansir Reuters 21 November.
Pekan lalu, Reuters melaporkan Qatar tengah mengupayakan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menukar 50 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata tiga hari, yang akan membantu meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza, mengutip seorang pejabat yang memberikan penjelasan tentang pembicaraan tersebut.
Diketahui, sekitar 240 orang ditangkap dan disandera dalam serangan kelompok militan Hamas ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Selain itu, sekitar 1.200 orang tewas akibat serbuan tersebut, menurut penghitungan Israel.
Itu membuat Israel kemudian membombardir dan memblokade kawasan kantong tersebut, sebelum belakangan menggelar operasi darat di kota tersebut.
Sementara itu, otoritas di Gaza pada Hari Senin mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melonjak lebih dari 13.300 orang, seperti dikutip dari Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan jumlah korban tewas mencakup 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
BACA JUGA:
Ditambahkannya, korban tewas juga mencakup 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 60 jurnalis.
Terpisah, Meskipun pertempuran terus berlanjut, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu, Israel berharap sejumlah besar sandera dapat dibebaskan oleh Hamas "dalam beberapa hari mendatang."