JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, dirinya bersama delegasi menteri dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), akan melanjutkan penggalangan dukungan gencatan senjata di Gaza, utamanya dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Bersama-sama dengan Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekjen OKI, Menlu Retno mengatakan mereka akan terbang ke Moskow, Rusia untuk menggalang dukungan guna terwujudnya gencatan senjata di Gaza, Palestina, usai hari ini menemui Menlu China Wang Yi di Beijing.
"Besok para Menlu OKI akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow," kata Menlu Retno dalam keterangan dari Beijing, Senin 20 November.
Dikatakannya, penggalangan dukungan dari P5, sebutan negara anggota tetap DK PBB, bertujuan agar gencatan senjata segera terwujud dan penyaluran bantuan kemanusiaan dilakukan tanpa hambatan.
Diketahui, anggota tetap DK PBB terdiri dari Amerika Serikat, China, Inggris, Prancis dan Rusia.
Menurut Menlu Retno, kunjungan beberapa Menlu OKI tersebut adalah tindak lanjut Paragraf 11 dari Resolusi KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi 11 November lalu.
"Bulan ini RRT memegang Presidensi DK PBB. Para Menlu OKI mengharapkan agar RRT dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut," kata Menlu Retno.
"Menurut rencana akan dilakukan pertemuan pada tingkat Menlu Di DK PBB untuk membahas kembali Isu Gaza di bulan ini," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Menlu Wang Yi mengatakan Beijing adalah "teman baik dan saudara bagi negara-negara Arab dan Muslim," menambahkan pihaknya "selalu dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak dan kepentingan nasional mereka yang sah."
Sejak krisis terbaru di Gaza pecah bulan lalu, Kementeran Luar Negeri berulang kali menyerukan deeskalasi dan agar Israel-Palestina mengupayakan solusi dua negara, alih-alih mengecam Hamas.
"China akan berupaya untuk memadamkan pertempuan di Gaza sesegera mungkin, meringankan krisis kemanusiaan dan mendorong penyelesaian masalah Palestina secara dini, komprehensif, adil dan langgeng," ujar Menlu Wang Yi, seperti mengutip Reuters.
BACA JUGA:
Terpisah, Duta Besar Israel untuk Beijing Irit Ben-Abba mengatakan kepada wartawan asing pada Hari Senin, dia berharap tidak akan ada "pernyataan apa pun dari kunjungan ini mengenai gencatan senjata, sekarang bukan saat yang tepat.”
Dia mengatakan, Israel berharap delegasi tersebut akan berbicara tentang sandera yang ditahan oleh Hamas "dan menyerukan pembebasan mereka segera tanpa prasyarat", menambahkan pihak-pihak yang terlibat harus berbicara bersama tentang "peran Mesir dalam memfasilitasi bantuan kemanusiaan."