JAKARTA - Jumlah jurnalis yang tewas akibat perang antara Hamas dan Israel telah memasuki minggu keenam, saat kerabat dari kepala lembaga media terkemuka di Gaza dan dua jurnalis lainnya mengatakan pada Hari Minggu, mereka tewas dalam serangan Israel di wilayah tersebut akhir pekan lalu.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York, Amerika Serikat mengatakan pada akhir pekan, itu menambah jumlah jurnalis dan pekerja media yang telah dikonfirmasi tewas di wilayah tersebut menjadi 48 sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, serta serangan balasan yang dilakukan oleh Israel kemudian.
CPJ mendata korban tewas di sisi Palestina maupun Israel, meski mayoritas berada di Gaza. Mereka mengatakan menggunakan dua sumber untuk memverifikasi setiap kematian. Dari jumlah jurnalis yang tewas, disebutkan 43 warga negara Palestina, empat Israel dan satu Lebanon.
"Wartawan di seluruh kawasan melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Mereka yang berada di Gaza, khususnya, telah menanggung dan terus menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar," jelas koordinator program CPJ untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Sherif Mansour dalam email kepada Reuters, seperti dikutip 20 November.
Sementara dalam keterangan di situsnya, CPJ menyebutkan, hingga 19 November sekitar 9 jurnalis dilaporkan terluka, 3 jurnalis dilaporkan hilang dan 13 jurnalis dilaporkan ditangkap.
Dikatakan, para jurnalis menghadapi berbagai penyerangan, ancaman, serangan siber, sensor hingga pembunuhan anggota keluarga.
CPJ juga menyelidiki sejumlah laporan yang belum dapat dikonfirmasi mengenai jurnalis lain yang terbunuh, hilang, ditahan, disakiti, atau diancam hingga mengenai kerusakan pada kantor media dan rumah jurnalis.
"CPJ menekankan, jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.
BACA JUGA:
Salah satu jurnalis yang dilaporkan tewas pada akhir pekan kemarin adalah Belal Jadallah, kepada dewan Press House-Palestina, sebuah organisasi non-pemerintah, kata saudara perempuannya dan kerabat lainnya kepada Reuters.
Selain Jadallah, dua jurnalis lepas – Hassouna Sleem dan Sary Mansour – tewas pada Hari Sabtu dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, di pusat Jalur Gaza, kata kerabat mereka dan pejabat kesehatan Palestina.
Terpisah, militer Israel dikabarkan tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai kematian Jadallah atau lainnya.