Jubir Gedung Putih Sebut Pihaknya Tidak akan Berbagi Informasi Intelijen Tentang Hamas dan RS Al Shifa
John Kirby bersama Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat tidak akan membagikan informasi intelijen Israel atau menguraikan penilaian intelijennya sendiri, terkait dengan penggunaan RS Al Shifa di Gaza sebagai pusat komando dan kemungkinan fasilitas penyimpanan oleh kelompok Hamas, kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pada Hari Kamis.

Pemerintah Presiden Joe Biden belum mendeklasifikasi sumber intelijen AS, "karena beberapa saluran yang sama digunakan untuk memantau status sandera," kata sebuah sumber yang mengetahui hal tersebut, melansir Reuters 17 November.

Informasi intelijen tersebut "pasti" kata sumber itu, dan mencakup penyadapan komunikasi para pejuang Hamas. Penyadapan tersebut pertama kali dilaporkan pada hari Rabu oleh Wall Street Journal.

Amerika Serikat yakin dengan penilaian badan intelijennya sendiri mengenai aktivitas Hamas di fasilitas Gaza, kata Kirby.

Dia menolak menjelaskan atau memberikan rincian selama beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, pasukan Israel memasuki Rumah Sakit Al Shifa pada Hari Rabu, setelah pemboman udara dan operasi darat yang menargetkan militan Hamas yang dikatakan memiliki pusat komando di bawah rumah sakit.

Ketika ditanya apakah Israel telah berbagi informasi intelijen baru sejak penggerebekan di rumah sakit dimulai, Kirby mengatakan, "Saya tidak akan berbicara tentang informasi intelijen spesifik yang mungkin terjadi di antara kita berdua."

"Mereka benar-benar harus membicarakan hal ini, tapi seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, kami yakin dengan penilaian intelijen kami tentang bagaimana Hamas menggunakan rumah sakit itu," kata Kirby dalam sebuah pengarahan.

Menurutnya, militan Hamas berlindung di rumah sakit dan menggunakan fasilitas tersebut sebagai perisai terhadap tindakan militer, sehingga menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya.

"Kami memiliki informasi intelijen yang meyakinkan kami, Hamas menggunakan al Shifa sebagai pusat komando dan kontrol, dan kemungkinan besar juga sebagai fasilitas penyimpanan," jelasnya.

"Kami masih yakin akan keakuratan intelijen tersebut," tandasnya.