JAKARTA - Israel menuduh kelompok militan Hamas mengeksekusi tentaranya yang tertangkap di rumah sakit terbesar di Kota Gaza, Palestina, sementara kelompok tersebut mengatakan ia tewas karena serangan Israel Defense Forces (IDF).
Rumah Sakit Al Shifa menjadi tempat perlindungan bagi puluuhan ribu pengungsi akibat perang Israel - Hamas. Pihak rumah sakit mengevakuasi pasien dan staf sejak pasukan IDF menyerbu kompleks RS tengah pekan lalu, dalam misi yang mereka katakan untuk memburu dan menghancurkan fasilitas tersembunyi Hamas.
Israel juga mencari sekitar 240 orang yang diculik Hamas ke Gaza, setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober yang memicu perang kedua belah pihak.
Salah satunya adalah seorang tentara Israel yang tengah mengikuti program wajib militer Noa Marciano (19), yang jenazahnya ditemukan di dekat RS Al Shifa minggu lalu.
Pihak Hamas mengatakan dia tewas dalam serangan udara Israel dan mengeluarkan video yang menunjukkan mayatnya, tanpa tanda kecuali luka di kepala.
Sementara, militer Israel mengatakan pemeriksaan forensik menemukan dia menderita luka yang tidak mengancam jiwa akibat serangan tersebut.
"Menurut informasi intelijen, informasi intelijen yang kuat, Noa dibawa oleh militan Hamas di dalam tembok rumah sakit Shifa. Di sana, dia dibunuh oleh Hamas," kata kepala juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, melansir Reuters 20 November, namun tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dalam pengarahan yang disiarkan televisi, Hagari mengatakan orang-orang bersenjata Hamas juga membawa seorang warga Nepal dan seorang warga Thailand, di antara pekerja asing yang ditangkap dalam penyerangan bulan lalu ke Shifa. Namun, dia tidak menyebutkan nama kedua sandera tersebut.
Video CCTV yang disiarkan oleh Hagari menunjukkan sekelompok pria menggiring seseorang ke rumah sakit, yang mengejutkan staf medis. Klip kedua menunjukkan seorang pria terluka di brankar pasien. Pria lain di dekatnya, berpakaian sipil, membawa senapan serbu.
Hamas tidak segera mengomentari pernyataan Hagari. Namun, sebelumnya kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza itu mengatakan, mereka membawa beberapa sandera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Secara terpisah pada Hari Minggu, militer Israel menerbitkan video yang menggambarkan apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah terowongan, sepanjang 55 meter dan digali oleh warga Palestina sedalam 10 meter di bawah kompleks RS Al Shifa.
Meski mengakui mereka memiliki jaringan terowongan rahasia, bunker, dan lubang akses sepanjang ratusan kilometer di seluruh wilayah kantong Palestina, Hamas membantah terowongan tersebut terletak di infrastruktur sipil seperti rumah sakit.
Video tersebut menunjukkan sebuah lorong sempit dengan atap beton melengkung, berakhir di tempat yang oleh militer, dalam sebuah pernyataan, digambarkan sebagai pintu anti ledakan.
BACA JUGA:
Pernyataan itu tidak menyebutkan apa yang mungkin berada di balik pintu tersebut. Terowongan itu dapat diakses melalui sebuah lubang yang ditemukan di sebuah gudang di dalam kompleks RS Al Shifa yang berisi amunisi, katanya. Video kedua menunjukkan lubang di luar ruangan di kompleks tersebut.
Terpisah, Mounir El Barsh, direktur kementerian kesehatan Gaza, menentang pernyataan Israel tentang terowongan itu dan menyebutnya sebagai "kebohongan murni".
“Mereka sudah berada di rumah sakit selama delapan hari namun mereka belum menemukan apa pun," katanya kepada televisi Al Jazeera.