Bagikan:

JAKARTA - Kepala HAM PBB mengatakan pada Hari Kamis, wabah penyakit dan kelaparan yang meluas tampaknya "tidak dapat dihindari" di Gaza, setelah Israel melancarkan serangan selama berminggu-minggu ke kawasan kantong Palestina yang padat penduduk itu.

Berbicara pada pengarahan informal kepada negara-negara PBB di Jenewa setelah mengunjungi Timur Tengah, Volker Turk mengatakan menipisnya bahan bakar akan menimbulkan dampak "bencana" di Gaza.

Menurutnya, hal ini akan menyebabkan runtuhnya sistem pembuangan limbah, layanan kesehatan dan mengakhiri pasokan bantuan kemanusiaan yang langka.

"Wabah besar-besaran penyakit menular dan kelaparan tampaknya tidak dapat dihindari," kata Turk, dikutip dari Reuters 17 November.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan adanya "tren yang mengkhawatirkan" dalam penyebaran penyakit di Gaza, dengan mengatakan terdapat sejumlah besar kasus penyakit diare di wilayah tersebut.

Itu lantaran pemboman dan operasi darat pasukan Israel telah mengganggu sistem kesehatan, akses terhadap air bersih. dan menyebabkan orang berkerumun di tempat penampungan.

Dalam komentarnya kepada media setelah pengarahannya kepada negara-negara anggota PBB, Turk mengatakan perdamaian abadi tidak mungkin terjadi tanpa diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia yang sudah berlangsung lama.

"Peringatan dari kantor saya dan pihak lain mengenai pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun telah diabaikan, tidak hanya di Israel dan wilayah pendudukan Palestina, namun juga oleh negara-negara yang mempunyai pengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam krisis ini," jelas Turk.

"Hal ini perlu diubah agar konflik ini dapat diselesaikan secara abadi," tandasnya.

Sebelumnya, UNICEF mengatakan pada Hari Selasa, mereka telah menerima laporan peningkatan tingkat dehidrasi dan lebih dari 30.000 kasus diare di Gaza.