Bagikan:

JAKARTA - Seperempat dari populasi penduduk di Jalur Gaza, atau sekitar 576.000 jiwa, selangkah lagi dari kelaparan, kata pejabat senior bantuan PBB kepada Dewan Keamanan, memperingatkan kelaparan yang meluas bisa "hampir tidak bisa dihindari" jika tidak ada tindakan.

"Sangat sedikit kemungkinan yang bisa terjadi jika permusuhan terus berlanjut dan ada risiko bahwa konflik akan menyebar ke daerah-daerah padat penduduk di selatan Gaza. Oleh karena itu, kami mengulangi seruan kami untuk gencatan senjata," jelas Direktur Koordinasi Kantor Urusan Kemanusiaan PBB Ramesh Rajasingham, melansir Reuters 28 Februari.

Selain itu, satu dari enam anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara menderita kekurangan gizi akut. Secara praktis, 2,3 juta orang di daerah kantong Palestina bergantung pada bantuan makanan yang "sangat tidak memadai" untuk bertahan hidup, katanya.

Rajasingham mengatakan, PBB dan kelompok-kelompok bantuan menghadapi "hambatan besar hanya untuk mendapatkan pasokan minimum ke Gaza." Hal ini termasuk penutupan penyeberangan, pembatasan pergerakan dan komunikasi, prosedur pemeriksaan yang sulit, kerusuhan, jalan rusak dan ranjau yang tidak meledak, katanya.

Di sisi lain, Wakil Duta Besar Israel untuk PBB Jonathan Miller mengatakan negaranya berkomitmen untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, menambahkan pembatasan jumlah dan kecepatan bantuan bergantung pada kapasitas PBB dan badan-badan lainnya.

"Israel sudah jelas dalam kebijakannya. Sama sekali tidak ada batasan, dan saya ulangi, tidak ada batasan jumlah bantuan kemanusiaan yang dapat dikirim ke penduduk sipil di Gaza," jelas Miller.

Diketahui, Amerika Serikat mendesak Israel tetap membuka penyeberangan perbatasan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, memfasilitasi pembukaan lebih banyak penyeberangan, kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood kepada Dewan Keamanan.

"Sederhananya, Israel harus berbuat lebih banyak," katanya.

"Kami terus menyerukan Israel untuk meningkatkan prosedur dekonflikasi untuk memastikan bantuan dapat disalurkan dengan aman dan terjamin," tandasnya.

Sedangkan Program Pangan Dunia (WFP) "siap untuk segera memperluas dan meningkatkan operasi kami jika ada perjanjian gencatan senjata," kata Wakil Direktur Eksekutif WFP Carl Skau.

"Tetapi sementara ini, risiko kelaparan dipicu oleh ketidakmampuan untuk membawa pasokan makanan penting ke Gaza dalam jumlah yang cukup, dan kondisi operasi yang hampir tidak mungkin dihadapi oleh staf kami di lapangan," terang Skau.