JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI terus memanfaatkan perkembangan teknologi, informasi, digital hingga kecerdasan buatan, guna mendukung pelayanan dan pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Ch. Nasir mengatakan, terkait dengan penggunaan ekosistem digital dalam upaya pelindungan dan pelayanan, Kemlu terus berupaya melakukan peningkatan inovasi.
"Ada Safe Travel, Portal Peduli WNI. Sekarang itu kita terus meningkatkan inovasi, termasuk menggunakan AI (kecerdasan buatan) dalam memberi bantuan kepada WNI dengan sistem SARI (Sahabat Artifisial Migran Indonesia)," jelasnya dalam paparan capaian pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri sepanjang tahun 2024 di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 13 Februari.
"Menggunakan AI agar bisa real time mendapatkan informasi-informasi keamanan, bahaya, ancaman kejahatan di mana WNI itu berada," tambah Wamenlu RI.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menjelaskan, Portal Peduli WNI merupakan web base. Sedangkan Safe Travel merupakan mobile application yang bisa diunduh di App Store maupun Play Store
"Ini bentuk komitmen Kemlu RI melakukan transformasi digital untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan pelindungan WNI," jelas Judha.

Lebih jauh dijelaskannya, link portal Peduli WNI yang didedikasikan untuk WNI yang menetap di luar negeri tersebut ada di Portal Kemlu. Ada tiga fitur utama, yakni Lapor Diri, Pelayanan Kekonsuleran, Pengaduan Kasus.
"Semuanya itu saat ini sudah bisa dilakukan secara online, jadi memudahkan masyarakat. Dulu lapor diri harus datang fisik ke KBRI, sekarang tidak perlu. Asal ada internet, bisa lapor online. Mengadu, juga tidak perlu datang ke KBRI, atau tidak perlu datang ke Pejambon (Kemlu RI), bisa online. Di mana pun bisa mendapatkan layanan dari Kemlu dan Perwakilan RI," urai Judha.
Sedangkan Safe Travel, lanjut Judha, didedikasikan untuk WNI yang melakukan perjalanan singkat ke luar negeri, meski juga bisa digunakan WNI yang menetap di luar negeri.
"Ada berbagai fitur yang sudah kita sematkan. Pertama, emergency button atau tombol darurat yang bisa dipakai oleh WNI dalam situasi kegawatdaruratan," kata Judha.
"Ketika dipencet, aplikasi secara otomatis mencari Perwakilan RI terdekat by distance, kemudian memberikan alert kepada petugas yang ada di Perwakilan RI, ada WNI kita yang dalam keadaan bahaya, shareloc-nya juga sudah lengkap, dan untuk menjadi bahan follow up dengan otoritas setempat," urainya.
Berikutnya, Judha mengatakan akan segera diluncurkan chatbot dengan AI yang dinamakan SARI untuk memberikan layanan yang lebih humanis.
"Kalau chatbot biasa tidak bisa mendeteksi bahasa, (SARI) bahkan pakai Bahasa Jawa pun bisa merespons, bisa memberikan empati. Sudah kita latih untuk bisa memberikan empati dan juga merespons kebutuhan-kebutuhan ketika mendapatkan masalah," jelas Judha.
BACA JUGA:
Ditambahkan oleh Judha, ada juga fitur yang memudahkan dalam konteks pelayanan, semisal electronic custom declaration (ECD) yang ada di Safe Travel, hingga fitur mengenai relaksasi bea masuk barang importasi pekerja migran dan berbagai macam fitur lain
"Ini mungkin mengenai anggaran, inovasi-inovasi ini tidak saja meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga mengurangi biaya," kata Wamenlu RI Arrmanatha.
"Dulu, sebelumnya itu kita cenderung menugaskan orang stand by kalau lagi weekend, kita bayar lembur dan sebagainya. Sekarang, mungkin itu bisa dikurangi karena ada inovasi ini," tandasnya.