Bagikan:

JAKARTA - Sebuah kartun yang menggambarkan kelaparan warga Palestina di Jalur Gaza selama Bulan Suci Ramadan, yang diterbitkan di harian Prancis, Liberation, memicu kemarahan di media sosial, menilai itu mengejek 'genosida' pasukan Israel di wilayah kantong yang terkepung.

Kartun berjudul "Ramadhan di Gaza – Awal Bulan Puasa" ini digambar oleh Corinne Rey, mantan kartunis majalah satir ternama, Charlie Hebdo, dikutip dari Middle East Monitor 13 Maret,

Kartun tersebut menggambarkan sebuah kota yang hancur di latar belakang dan sebuah tangan mencuat dari reruntuhan, sementara seorang pria yang terengah-engah mengejar dua tikus dan serangga di jalan.

Seorang wanita duduk di jalan bersama seorang anak laki-laki yang kelaparan di sampingnya dan dengan marah memperingatkan pria yang sedang berlari tersebut, dengan mengatakan, "Jangan sebelum matahari terbenam," mengacu pada ibadah puasa umat Muslim di Bulan Ramadan.

Pengguna media sosial meninggalkan komentar marah di bawah unggahan Liberation di media sosial X, mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kartun tersebut yang mengejek “genosida”.

Banyak pengguna yang percaya kartun tersebut jelas-jelas mengejek warga Gaza, yang kehilangan kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan, sehingga membuat mereka kelaparan.

Sedangkan kritikus berpendapat, kartun tersebut meremehkan kenyataan pahit yang dihadapi warga Gaza di mana mereka di ambang kelaparan, dikutip dari Turkiye Newspaper.

Pengguna media sosial mempertanyakan fokus selektif kartun tersebut dan bertanya-tanya mengapa komentar artistik serupa tidak dibuat selama perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Perang yang pecah di Gaza pada 7 Oktober lalu telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan luka-luka, memaksa 85 persen penduduk mengungsi, diperburuk dengan blokade yang membatasi akses terhadap sumber daya penting.

PBB melaporkan bahwa 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur. PBB memperkirakan seperempat dari 2,3 juta penduduk di wilayah pesisir kecil tersebut kini berisiko mengalami kelaparan, dikutip dari Reuters

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi dalam dua minggu terakhir mencapai 27 orang, setelah kematian dua orang pada Hari Selasa.