JAKARTA - Kepala intelijen Amerika Serikat mengatakan kemungkinan gencatan senjata antara Hamas dan Israel tetap mungkin terjadi, di tengah belum adanya kesepakatan yang dicapai dari perundingan yang berjalan saat ini.
Direktur CIA Bill Burns mengatakan pada Hari Selasa, ada sedikit harapan untuk kemajuan dalam negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel mengenai potensi kesepakatan gencatan senjata.
"Masih ada kemungkinan" untuk mencapai kesepakatan seperti itu, kata Burns, seraya menambahkan, tetapi itu adalah "proses yang sangat sulit," seperti dikutip dari CNN 13 Maret.
"Saya rasa tidak ada orang yang bisa menjamin kesuksesan. Satu-satunya hal yang menurut saya dapat Anda jamin adalah, alternatifnya lebih buruk," kata Burns dalam keterangannya di Kongres AS.
"Hal ini lebih buruk lagi bagi warga sipil tak berdosa yang menderita di Gaza. Hal ini berdampak buruk bagi para sandera dan keluarga mereka. Dan menurut saya, hal ini lebih buruk bagi kita semua," tandasnya.
Burns sendiri menjadi negosiator utama bagi pihak Washington, ketika Amerika Serikat, Qatar dan Mesir berupaya menengahi kesepakatan yang akan menggantikan pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan penghentian pertempuran.
Namun, harapan untuk mencapai kesepakatan telah memudar, yang jika diterapkan, akan menyebabkan jeda setidaknya enam minggu dalam pertikaian, karena kedua belah pihak belum menyepakati persyaratan utama.
Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap proses tersebut, kata Burns kepada anggota Komite Intelijen DPR.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan pada Hari Selasa, harapan tetap ada meski kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Gaza belum tercapai.
Meskipun ada pembicaraan selama berminggu-minggu yang melibatkan mediator Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, Bulan Suci Ramadan dimulai pada Hari Senin tanpa dimulainya gencatan senjata dan pertukaran sandera yang banyak diupayakan.
"Kami belum mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza namun tetap ada harapan," kata Ansari pada konferensi pers di Doha, seraya menambahkan perundingan sedang berlangsung, dikutip dari The Times of Israel.
"Kami tidak melihat kedua belah pihak sepakat dalam membahas bahasa yang dapat menyelesaikan perselisihan saat ini mengenai implementasi kesepakatan," lanjutnya.
BACA JUGA:
Lebih jauh dia mengatakan, semua pihak "terus berupaya dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan yang diharapkan dapat tercapai pada Bulan Ramadan."
Namun dia menambahkan, dia tidak dapat "menawarkan batas waktu apa pun" mengenai kesepakatan tersebut, menjelaskan situasinya masih "sangat rumit di lapangan."
Ansari juga mengatakan, Qatar berupaya mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza, bukan gencatan senjata jangka pendek yang hanya berlangsung beberapa hari.