JAKARTA - Menteri Luar Negeri Palestina menuduh Israel sengaja menjadikan kelaparan sebagai senjata terhadap penduduk Jalur Gaza, tuduhan yang dibantah oleh Tel Aviv, sementara Kepala HAM PBB menilai wilayah kantong itu di ambang kehancuran.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza menderita kelaparan, seiring dengan keputusan Israel untuk melakukan operasi darat ke wilayah selatan Jalur Gaza, membuat masyarakat semakin kesulitan untuk mendapatkan makanan, obat-obatan dan bahan bakar.
"Saat ini, setidaknya 1 juta warga Palestina di Jalur Gaza, setengah dari mereka adalah anak-anak, kelaparan, bukan karena bencana alam atau karena kurangnya bantuan yang menunggu di perbatasan," kata Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki kepada AFP dalam acara peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, melansir Reuters 13 Desember.
"Tidak, mereka kelaparan karena Israel sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata perang melawan penduduk yang didudukinya," lanjutnya.
Sebagai tanggapan, seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters di Yerusalem: "Ini, tentu saja, tidak senonoh. Tuduhan yang mencemarkan nama baik dan bersifat khayalan."
Israel mendorong peningkatan pengiriman makanan ke Gaza dari Mesir, yang juga berbatasan dengan wilayah kantong Palestina, kata pejabat itu, menyalahkan kelambanan sebagai penyebab kemacetan.
Sementara, seorang pejabat pemerintah mengatakan penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza dari Israel dibuka kembali untuk inspeksi pada Hari Selasa, dan pemerintah telah meningkatkan kapasitas inspeksi bantuan.
"Kita hidup dalam realitas distopia yang mengecualikan warga Palestina dari hak-hak dasar yang paling mendasar yang diberikan kepada seluruh umat manusia," kata al-Maliki.
Dia menggambarkan hal ini sebagai "kegagalan internasional" dalam melindungi warga Palestina.
Terpisah, ketika ditanya apakah setuju dengan penilaian al-Maliki, Komisaris Tinggi PBB Volker Turk menggambarkan situasi di Gaza "di ambang kehancuran".
"Ini adalah seruan tegas bagi semua orang dan lembaga-lembaga internasional yang menangani masalah ini, agar menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan mengambil tindakan," katanya.
BACA JUGA:
Diketahui, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 18.412 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut pada Hari Selasa.
Juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan, sekitar 50.100 orang lainnya terluka dalam serangan gencar Israel.
"Sekitar 326.000 kasus penyakit menular terdeteksi oleh tim kesehatan di berbagai pusat penampungan," kata al-Qudra pada konferensi pers, dilansir dari Anadolu 13 Desember.
Sementara, korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.