Bagikan:

JAKARTA - Penyakit cacar air, meningitis hingga infeksi saluran pernapasan atas menyebar di Gaza, kata otoritas medis Palestina dan internasional, seiring dengan memburuknya kondisi kehidupan akibat pengepungan dan serangan Israel yang sedang berlangsung.

Sekitar 160.000 hingga 165.000 kasus diare tercatat terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, kata pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa, menggambarkan angka tersebut "jauh lebih" dari biasanya.

Kasus impetigo, meningitis dan penyakit kuning juga tercatat di wilayah kantong tersebut, menurut Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina.

"WHO sedang mencoba mendirikan laboratorium keliling di Gaza untuk menganalisis sampel penyakit kuning," tambah Peeperkorn, dilansir dari CNN 13 Desember.

Peeperkorn juga memperingatkan, kondisi kehidupan yang susah berkontribusi terhadap penyebaran penyakit.

Diketahui, sekitar 80 persen populasi telah mengungsi setelah militer Israel menginstruksikan ratusan ribu orang untuk pindah ke wilayah yang lebih kecil di Gaza, di tengah serangan darat Israel Defense Forces terhadap Hamas.

Sementara, obat-obatan dan pasokan medis penting lainnya telah terhambat oleh penutupan perbatasan Gaza yang hanya memberikan sedikit bantuan.

Lebih dari 130.000 kasus infeksi saluran pernafasan dan 35.000 kasus ruam kulit telah tercatat, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang dikuasai Hamas di Gaza dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin.

Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan, setidaknya tercatat 4.395 kasus cacar air, 17.511 kasus kutu dan 19.325 kasus kudis.

Peeperkorn menggambarkan, penyebaran penyakit telah menciptakan tekanan tambahan bagi sistem kesehatan di Gaza yang "bertekuk lutut."

Dikatakan Peeperkorn, hanya 11 dari 36 rumah sakit di wilayah kantong tersebut yang masih berfungsi sebagian, sambil menekankan tantangan yang ditimbulkan oleh kekurangan staf dan melonjaknya jumlah pasien.

"Para dokter benar-benar terpaksa memprioritaskan siapa yang mendapat perawatan dan siapa yang tidak. Dan mereka menangani banyak kasus serius secara langsung di koridor atau di lantai atau bahkan di kapel," tandasnya.