Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat dan Israel menyoroti tidak adanya kecaman terhadap kelompok militan Palestina Hamas, dalam resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Gaza yang disepakati Hari Rabu.

Resolusi 2712 yang diusulkan oleh Malta itu menyerukan jeda kemanusiaan perang di Gaza, pembebasan sandera terutama anak-anak dan pemberian akses bantuan kemanusiaan. Itu didukung 12 negara anggota (Albania, Brasil, China, Ekuador, Prancis, Gabon, Ghana, Jepang, Malta, Mozambik, Swiss dan UEA). Sementara Amerika Serikat, Inggris dan Rusia menyatakan abstain.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengapresiasi Malta dan anggota dewan lainnya terkait keberhasilan menyepakati resolusi. Namun, ia mengatakan pihaknya belum bisa memberikan suara "Ya" pada teks yang tidak mengecam Hamas atau menegaskan kembali hak semua negara anggota untuk melindungi warga negaranya.

Dia merasa prihatin karena beberapa anggota dewan masih belum bisa mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dikutip dari situs PBB 16 November.

"Meskipun teks ini tidak memuat kecaman terhadap Hamas, ini adalah pertama kalinya kami mengadopsi resolusi yang bahkan menyebutkan kata 'Hamas'," kata Dubes Thomas-Greenfield.

Sementara itu, Deputi Perwakilan Tetap Israel Brett Jonathan Miller mengatakan, resolusi tersebut terlepas dari kenyataan di lapangan.

Dia mencatat, meski dewan telah bertemu hampir 10 kali dalam enam minggu sejak serangan Hamas, namun badan dunia tersebut belum mengutuk serangan itu.

"Resolusi tersebut hanya berfokus pada situasi kemanusiaan di Gaza. Resolusi tersebut tidak menyebutkan apa yang menyebabkan kejadian ini," jelasnya.

"Resolusi tersebut membuat seolah-olah apa yang kita saksikan di Gaza terjadi dengan sendirinya," tandasnya.

Lanjut Miller, prioritas utama Israel adalah memulangkan para sandera, "dan mengingat resolusi Dewan Keamanan tidak menyoroti Hamas, Israel akan terus melakukan apa pun untuk mencapai tujuan ini."

Ia menambahkan, perang akan segera berakhir "jika Hamas memilih untuk meletakkan senjatanya, menyerahkan diri dan menyerahkan sandera tanpa cedera".