Bagikan:

JAKARTA - Truk pengangkut bahan bakar untuk pertama kalinya tiba di Gaza melalui Mesir pada Hari Rabu, sejak perang pecah di kawasan tersebut bulan lalu, kendati dikatakan penggunaannya dibatasi dan itu tidak bisa memenuhi kebutuhan di wilayah kantong tersebut.

"Baru saja menerima 23.027 LT bahan bakar dari Mesir, namun penggunaannya telah dibatasi oleh otoritas Israel, hanya untuk mengangkut bantuan dari Rafah," tulis Direktur UNRWA Tom White di X, seperti dikutip 15 November.

"Tidak ada bahan bakar untuk air atau rumah sakit. Jumlah ini hanya 9 persen dari kebutuhan harian kita untuk menunjang aktivitas penyelamatan nyawa," lanjutnya.

Blokade total Israel terhadap Gaza, telah menyebabkan wilayah kantong tersebut kekurangan bahan bakar yang dibutuhkan untuk listrik, generator rumah sakit, penyediaan air bersih, komunikasi hingga distribusi bantuan, memperparah kondisi 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, seperti mengutip Reuters.

Sumber internasional yang mengetahui pengiriman bahan bakar tersebut mengatakan, pengiriman tahap pertama dimaksudkan untuk dibagi dalam dua hari.

"Ini tidak cukup untuk apa pun, tidak untuk rumah sakit, bahkan untuk pengiriman bantuan," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Diketahui, sebanyak 91 truk yang membawa makanan, obat-obatan, air kemasan, selimut dan tenda memasuki Gaza dari Mesir pada Hari Selasa.

PBB mengatakan, pengiriman bantuan sejak 21 Oktober, total 1.187 truk, hanya dapat memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan. Distribusi bantuan sebagian besar terhenti karena kekurangan bahan bakar.

Diketahui, otoritas Israel telah mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan terbatas ke Gaza sejak 21 Oktober. Namun, mereka tidak mengizinkan masuknya bahan bakar, menuding itu akan digunakan oleh kelompok militan Hamas.