Kabinet Perang PM Netanyahu Izinkan Dua Truk BBM Masuk ke Gaza Setiap Hari, Menteri Kontroversial Israel: Tidak Ada Gunanya
Itamar Ben Gvir. (Twitter/@itamarbengvir)

Bagikan:

JAKARTA - Kabinet Perang Israel dikabarkan menyetujui izin bagi dua truk pengangkut bahan bakar (BBM) memasuki Jalur Gaza setiap harinya, langkah yang dikritik oleh menteri pemerintahan PM Benjamin Netanyahu.

Seorang Israel mengatakan, negara itu telah setuju untuk mengizinkan dua truk BBM untuk kebutuhan PBB, kebutuhan air dan sistem saluran pembuangan.

Mengutip Reuters 17 November, Kabinet Perang (yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Benny Gantz) mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi IDF dan Shin Bet, atas permintaan pejabat Amerika Serikat.

Dikatakan, tindakan ini dimaksudkan "untuk memungkinkan pemeliharaan minimal yang diperlukan untuk sistem air, saluran pembuangan dan sanitasi guna mencegah pandemi yang dapat menyebar ke seluruh wilayah, merugikan penduduk Jalur Gaza serta pasukan kita sendiri dan berpotensi menyebar ke Israel juga.”

Pejabat tersebut menegaskan, tindakan tersebut "akan memberi Israel ruang manuver diplomatik yang diperlukan untuk melenyapkan Hamas."

Ditambahkan, Israel akan memantau pengiriman bahan bakar tersebut untuk memastikan tidak jatuh ke kelompok militan.

Terpisah, keputusan tersebut menuai kritik dari menteri kontroversial Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan Israel mengambil kebijakan yang salah.

"Selama sandera kita tidak mendapat kunjungan dari Palang Merah, tidak ada gunanya memberikan hadiah kemanusiaan kepada musuh," ujarnya, seperti dikutip dari The Times of Israel.

Sedangkan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan, mengizinkan bahan bakar masuk "adalah kesalahan besar dan bertentangan dengan keputusan kabinet".

Tindakan seperti itu "menyiarkan kelemahan, memberikan oksigen kepada musuh dan memungkinkan (pemimpin Hamas Gaza Yahya) Sinwar untuk duduk dengan nyaman di bunker ber-AC-nya, menonton berita dan terus memanipulasi masyarakat Israel dan keluarga para korban penculikan."

Diketahui, Ben Gvir beberapa kali memicu kontroversi sejak menduduki jabatannya. Awal tahun ini, kunjungannya ke Kompleks Masjid Al Aqsa memicu kritik dari dalam dan luar negeri. Ia juga memerintahkan polisi untuk menurunkan Bendera Palestina di ruang publik.

Awal pekan ini, ia mempertegas perlunya untuk menumpas Hamas, serta menyingkirkan siapa pun yang mendukung Hamas, saat diwawancarai oleh Channel 12, dikutip dari Anadolu.