Bagikan:

JAKARTA - Badan PBB menyebut jumlah truk pengangkut bantuan harian yang memasuki Gaza hingga saat ini masih jauh dari kebutuhan wilayah kantong Palestina tersebut, sementara pihak Israel mengatakan sudah mengizinkan sesuai kebutuhan namun dihambat oleh Hamas.

Meningkatnya bantuan yang masuk ke Gaza akhir-akhir ini hanya setara dengan "setetes air" dari kebutuhan kemanusiaan di lapangan, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu.

"Kami membutuhkan 200 truk bantuan setiap hari terus menerus selama dua bulan setidaknya untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata penasihat media UNRWA Adnan Abu Hasna, melansir CNN 26 November.

“Kami membutuhkan lebih banyak bahan bakar agar kami dapat menjalankan layanan dan sektor yang kami dukung, seperti desalinasi air, saluran pembuangan limbah, rumah sakit, toko roti, serta layanan dan komunikasi UNRWA. Bantuan yang masuk saat ini hanyalah setetes air dari lautan kebutuhan kemanusiaan," urainya.

Diketahui, bantuan yang lebih dibutuhkan telah diizinkan masuk ke Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada Hari Jumat.

"Situasi (kemanusiaan) di Gaza utara berbahaya, tidak ada air minum dan makanan, sehingga bantuan yang kami kirimkan penting. Hari ini kami juga mengirimkan konvoi menuju Kota Gaza dan Gaza utara. Situasi kemanusiaan berbahaya di keduanya, Gaza selatan dan utara," tambah perwakilan UNRWA.

Terpisah, badan pertahanan Israel yang bertanggung jawab mengenai urusan sipil Palestina (COGAT) menuduh Hamas memblokir masuknya bantuan ke Jalur Gaza, mengunggah gambar apa yang disebutnya sebagai pos pemeriksaan yang didirikan kelompok militan.

"Inilah yang terjadi sekitar satu jam yang lalu di jalan menuju Jalur Gaza bagian utara," tulis COGAT dalam unggahan di X, mengutip The Times of Israel.

"Sebuah pos pemeriksaan Hamas memblokir truk-truk yang mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Gaza utara," kata COGAT.

"Bagi Hamas, penduduk Gaza adalah prioritas terakhir mereka," sambungnya.

Sebelumnya, COGAT mengumumkan bahwa 200 truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza, dengan beberapa di antaranya ditujukan ke bagian utara wilayah kantong tersebut.

Bantuan tersebut, termasuk makanan, air, dan pasokan medis, memasuki Jalur Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok teror Hamas, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar.

Truk-truk tersebut diperiksa oleh otoritas Israel di penyeberangan Nitzana dengan Mesir, sebelum menuju ke penyeberangan Rafah Mesir untuk memasuki Gaza.

Lusinan truk dan enam ambulans sedang menuju ke Jalur Gaza utara, termasuk ke daerah-daerah yang belum dievakuasi, dengan persetujuan Israel, kata COGAT.