Truk Pengangkut Bahan Bakar dan Gas mulai Masuki Jalur Gaza Melalui Rafah
Truk bahan bakar memasuki Gaza melalui Rafah. (Twitter/@cogatonline)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah truk pengangkut bahan bakar dan gas mulai memasuki Jalur Gaza, Palestina melalui perbatasan Rafah dari Palestina pada Hari Jumat, seiring dengan gencatan senjata Hamas dan Israel.

Gencatan senjata Hamas-Israel dimulai Jumat pukul 07:00 pagi waktu setempat, setelah sempat tertunda selama 24 jam. Selain untuk mendukung pembebasan sandera dan tahanan kedua pihak yang berkonflik, gencatan senjata juga dimanfaatkan untuk pasokan kebutuhan hidup, kebutuhan listrik, rumah sakit hingga evakuasi pasien.

Setidaknya tujuh truk bahan bakar memasuki Gaza dari perbatasan Rafah dengan Mesir pada Hari Jumat, menurut CNN seperti dikutip 24 November.

Terpisah, Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) Kementerian Pertahanan mengatakan, empat tanker bahan bakar dan empat tanker gas untuk memasak memasuki Jalur Gaza untuk organisasi bantuan kemanusiaan PBB.

Truk-truk tersebut memasuki bagian selatan Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah Mesir.

COGAT mengatakan pengiriman tersebut "dengan persetujuan eselon politik, dalam kerangka gencatan senjata dan jadwal pembebasan sandera yang disepakati dengan AS, dimediasi oleh Qatar dan Mesir."

"Bahan bakar dan gas untuk memasak dimaksudkan untuk mengoperasikan infrastruktur kemanusiaan yang penting di Jalur Gaza," ujarnya, melansir The Times of Israel.

Sedangkan pejabat Mesir mengatakan, sekitar 130.000 liter bahan bakar dan empat truk gas akan memasuki Gaza setiap hari dari Mesir mulai Jumat.

"Dua ratus truk, berisi makanan, obat-obatan dan air, akan masuk setiap hari untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang Israel di wilayah tersebut," terang Diaa Rashwan, ketua Layanan Informasi Negara Mesir, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Hari Jumat.

Rashwan mengatakan, Mesir akan terus menerima kelompok orang yang terluka dari Gaza untuk mendapatkan perawatan, memfasilitasi evakuasi warga asing dan warga negara ganda yang terjebak di wilayah tersebut.

Dia menambahkan, untuk pertama kalinya sejak konflik pecah, Mesir akan mengizinkan masuknya warga Palestina yang ingin memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah.