JAKARTA - Gencatan senjata antara kelompok militan Hamas dengan Israel akan dimulai Jumat pagi waktu setempat, sementara pembebasan tahanan dan sandera akan dilakukan pada sore harinya.
Qatar selaku mediator dalam perundingan kedua belah pihak mengatakan, gencatan senjata dimulai pukul 7 pagi waktu setempat. Sementara, pembebasan sandera dan tahanan akan dilakukan sekitar pukul 4 sore.
Untuk tahap pertama, tiga belas sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, dikutip dari CNN 24 November.
Sejumlah tahanan Palestina yang dirahasiakan juga akan dibebaskan, setelah para sandera dibebaskan dari Gaza, kata juru bicara Qatar dalam konferensi pers.
Rute yang akan diambil oleh para sandera yang dibebaskan tidak dapat diungkapkan demi alasan keamanan, kata Al-Ansari. Qatar sendiri bekerja sama dengan Palang Merah selama proses ini.
Sementara itu, pejabat Israel mengatakan 39 tahanan Palestina akan dibebaskan pada Hari Jumat, sebagai bagian tahap pertama kesepakatan dengan Hamas yang dimediatori Qatar serta Amerika Seriakt.
Para tahanan akan dibawa dari dua penjara – Damon dan Megiddo, keduanya di tenggara Haifa – untuk dibawa ke penjara Ofer, di selatan Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, untuk pemeriksaan terakhir oleh Palang Merah.
Dari sana mereka akan diantar melalui titik penyeberangan Beitunia terdekat dan menuju kampung halaman serta desa mereka di Tepi Barat.
Remaja perempuan dan laki-laki hingga usia 18 tahun diharapkan menjadi tahanan yang dibebaskan.
Terkait sandera Israel yang dibebaskan, pejabat itu mengatakan mereka akan memasuki Israel di dua lokasi, perbatasan Nitzana dengan Mesir dan langsung melalui penyeberangan Kerem Shalom dari Gaza.
Setelah kembali ke wilayah Israel, para sandera yang dibebaskan akan dibawa dengan helikopter ke dua rumah sakit dekat Tel Aviv, tambah pejabat itu.
Al-Ansari mengatakan, Qatar akan menerima daftar nama sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas dana proses hari demi hari.
Selanjutnya, Qatar akan menyerahkan nama-nama tersebut kepada dinas intelijen Israel, Mossad, yang pada gilirannya akan menyerahkan daftar tahanan Palestina yang diperkirakan akan dibebaskan ke Qatar, tambahnya.
BACA JUGA:
"Kapan pun kami telah mengonfirmasi kedua daftar tersebut, inilah saatnya kami dapat memulai proses mengeluarkan orang-orang tersebut," terang Al-Ansari.
"Ada kesepakatan interval waktunya: Setiap hari akan ada satu kelompok yang dibebaskan," imbuhnya.
Setelah dibebaskan, para sandera akan diserahkan ke Komite Palang Merah Internasional, tambah Al-Ansari.