JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, operasi militer Israel melawan Hamas akan terus berlanjut setelah gencatan senjata singkat yang dimulai pada Hari Jumat, dan pertempuran diperkirakan akan berlanjut setidaknya selama dua bulan lagi.
"Ini akan menjadi jeda singkat. Ketika ini berakhir, pertempuran akan berlanjut dengan kuat, dan akan menciptakan tekanan yang memungkinkan kembalinya lebih banyak sandera," kata Menhan Gallant saat mengunjungi pasukan Israel pada Hari Kamis, melansir CNN 24 November.
"Pertempuran diperkirakan akan berlangsung setidaknya dua bulan lagi," tambahnya.
Menhan Gallant menyampaikan hal tersebut saat menemui pasukan Israel yang berasal dari unit komando Shayetet 13 Angkatan Laut.
"Apa yang diperlukan dari Anda dalam masa jeda ini adalah untuk menata kembali pasukan, bersiap-siap, menyelidiki, memasok senjata dan bersiap untuk melanjutkan," katanya kepada pasukan, dikutip dari The Times of Israel.
"Akan ada kelanjutannya, karena kita perlu menyelesaikan kemenangan dan menciptakan dorongan bagi kelompok sandera berikutnya, yang hanya akan kembali karena adanya tekanan," sambung Menhan Gallant.
Sementara itu, militer Israel mengatakan proses penyerahan sandera akan rumit, memperingatkan perjanjian itu bisa berubah sewaktu-waktu.
"Tidak ada yang final sampai hal itu benar-benar terjadi. Dan bahkan di tengah proses tersebut, perubahan dapat terjadi kapan saja," kata juru bicara Israel Defense Forces (IDF) Laksda Daniel Hagari.
BACA JUGA:
Dia mengatakan tentara Israel terus berperang di Jalur Gaza “pada saat ini,” sambil menunjukkan bahwa setelah jeda berlaku, tentara IDF akan ditempatkan di sepanjang "garis gencatan senjata" yang ditetapkan di dalam jalur tersebut.
Garis gencatan senjata secara efektif mempertahankan pasukan Israel di Gaza utara, dan mereka tidak akan bergerak ke selatan selama jeda pertempuran, kata juru bicara IDF kepada CNN.