JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan memastikan, Turki tidak akan melupakan isu senjata nuklir Israel, menyinggung dukungan Eropa terhadap tindakan Israel di Gaza, hal yang dikatakannya sebagai aib holocaust.
Berbicara setelah pertemuan kabinet, Presiden Erdogan mengatakan Barat sedang berusaha untuk "membenarkan" apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Israel di Gaza.
"Kami sebagai Turki tidak akan membiarkan isu nuklir Israel dilupakan," tegas Presiden Erdogan, melansir Reuters 21 November.
Lebih jauh Presiden Erdogan mengatakan, negara-negara Barat memiliki "persaudaraan kebohongan" dengan Israel yang disebutnya "memalukan".
"Hal yang memalukan akibat Holocaust benar-benar telah menyandera para pemimpin Eropa,” katanya.
Diketahui, Menteri Warisan Budaya Israel Amihay Eliyahu memicu kritik global, usai menyatakan penggunaan senjata nuklir menjadi salah satu opsi dalam operasi militernya di Gaza.
"Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami," kata kantor PM Israel Benjamin Netanyahu, menyebu menteri itu telah diskors.
Sementara, seorang juru bicara Hamas mengatakan, Eliyahu mewakili "terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya (yang) merupakan bahaya bagi seluruh kawasan dan dunia".
Kritik juga datang dari Liga Arab, Rusia, Iran, hingga sekutu Israel, Amerika Serikat terkait dengan pernyataan soal senjata nuklir tersebut.
"Pertanyaan nomor satu adalah, apakah kita mendengar deklarasi resmi bahwa (Israel) memiliki senjata nuklir?" ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dikutip dari TASS.
"Oleh karena itu, pertanyaan berikutnya yang muncul adalah: Di mana organisasi internasional, di mana IAEA, dan di mana inspekturnya? lanjutnya.
Sedangkan Menlu Palestina Riyad al-Maliki mendesak IAEA untuk mengambil tindakan terkait pernyataan tersebut. Menggambarkan pernyataan Eliyahu sebagai salah satu bocoran gagasan dari pertemuan Kabinet Israel untuk menghancurkan Gaza dan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, Al-Maliki mengatakan, pernyataan itu sepenuhnya sejalan dengan wacana yang tersebar luas di Israel.
BACA JUGA:
“Ini dianggap sebagai pengakuan resmi atas kepemilikan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal Israel. Kekuatan pendudukan telah mengembangkan senjata nuklir melalui cara-cara ilegal dan telah menolak untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” kata Al-Maliki dikutip via Anadolu.
Akhir pekan lalu, Menlu Turki Hakan Fidan mengatakan perlunya denuklirisasi menyeluruh di kawasan Timur Tengah atau negara-negara lain akan mengambil langkah untuk meningkatkan keamanan mereka, menekankan pentingnya menemukan solusi terhadap masalah strategis yang penting tersebut, menyoroti isu senjata nuklir Israel.