JAKARTA - Pemerintah Ekuador mengumumkan keadaan darurat dan pengerahan tentara, usai seorang gembong narkoba berpengaruh berhasil melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum, memicu kerusuhan di sejumlah penjara lainnya.
Presiden Daniel Noboa mengumumkan mobilisasi tentara selama 60 hari di jalan-jalan dan penjara-penjara Ekuador, untuk memburu gembong bernama Jose Adolfo Macias, alias Fito.
Selain itu, Presiden Noboa juga mengatakan akan ada pemberlakukan jam malam mulai pukul 23.00 hingga pukul 05:00 waktu setempat setiap hari, seperti dikutip dari Al Jazeera 9 Januari.
Keadaan darurat, kata Presiden Noboa dalam sebuah video di Instagram, akan memberikan anggota angkatan bersenjata "semua dukungan politik dan hukum" yang mereka perlukan, untuk menjalankan tugas mereka dalam pertempuran melawan apa yang disebutnya sebagai "teroris narkotika".
"Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris atau beristirahat sampai kami mengembalikan perdamaian kepada seluruh warga Ekuador," tegas Presiden Noboa.
Pada Hari Minggu, Fito, pemimpin geng Los Choneros yang berpengaruh, ditemukan hilang oleh polisi saat melakukan pemeriksaan di sebuah penjara di kota pelabuhan Guayaquil.
Pria berusia 44 tahun itudiyakini telah melarikan diri hanya beberapa jam sebelum polisi tiba, menurut juru bicara kepresidenan Roberto Izurieta.
BACA JUGA:
"Kekuatan penuh negara dikerahkan untuk menemukan individu yang sangat berbahaya ini," kata Izurieta kepada televisi domestik.
Terpisah, kantor kejaksaan mengatakan telah membuka penyelidikan dan mengajukan tuntutan terhadap dua petugas penjara yang "diduga terlibat dalam pelarian" Fito.