Bagikan:

JAKARTA - Angkatan bersenjata dan polisi Ekuador telah menahan total 1.327 peserta kerusuhan jalanan yang dipicu oleh kerusuhan di penjara-penjara negara itu pekan lalu, kata Pemerintahan Presiden Daniel Noboa dalam sebuah pernyataan.

"Sejak 9 Januari hingga 14 Januari 2024, tentara menahan 1.327 orang, 143 di antaranya atas tuduhan terorisme. Lima teroris dilenyapkan, 11 petugas polisi (yang disandera) dibebaskan, sementara dua petugas polisi tewas saat bertugas," cuit Pemerintah Ekuador di media sosial X, seperti melansir TASS 15 Januari.

Lebih jauh dikatakan, aparat keamanan gabungan Ekuador berhasil menyita hampir 500 senjata api dan bom, serta lebih dari lima ton zat narkotika.

Selain itu, mereka juga berhasil mengamankan pembebasan 11 petugas polisi dan 201 petugas pemasyarakatan yang disandera oleh perusuh yang berafiliasi dengan geng kriminal.

Diketahui, situasi keamanan di Ekuador memburuk tajam pada 7 Januari, setelah Jose Adolfo Macias Villamar, pemimpin geng Los Choneros yang dikenal dengan nama samaran "Fito", melarikan diri dari penjara, sehingga memicu kerusuhan di beberapa lembaga pemasyarakatan.

Pada tanggal 8 Januari, Presiden Noboa mengumumkan keadaan darurat di negara tersebut dan memberlakukan jam malam.

Kemarin, polisi dan militer Ekuador berupaya memulihkan ketertiban di penjara-penjara, setelah berhasil membebaskan seluruh staf yang sempat disandera para narapidana.

Pasukan keamanan melakukan pencarian dan mendapatkan kembali kendali atas penjara-penjara tersebut, kata pihak militer.

"Polisi nasional menghormati hak asasi manusia dari orang-orang ini. Kami melakukannya dengan cara yang sangat tenang," kata Norman Cano, kepala polisi di Penjara Esmeraldas di media sosial, melansir Reuters.

Presiden Daniel Noboa menyambut baik berita tersebut dan mengucapkan selamat kepada SNAI (otoritas penjara Ekuador), angkatan bersenjata dan kepolisian nasional atas pembebasan mereka.

Setidaknya 19 orang tewas dalam kekerasan tersebut, termasuk warga sipil, penjaga penjara dan polisi dalam seminggu terakhir, menurut otoritas SNAI.

Diketahui, pencarian Fito terus berlanjut. Lebih dari 3.000 petugas polisi dan anggota angkatan bersenjata telah dikerahkan untuk menemukannya.