JAKARTA - Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat meningkatkan pengamanan di gedung-gedung DPR setempat, setelah adanya peringatan dari FBI terkait kemungkinan aksi unjuk rasa bersenjata yang rencananya dilakukan di seluruh negara bagian.
Melansir CNN, peringatan tersebut berlaku mulai Sabtu pekan lalu hingga setidaknya hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat pada Rabu pekan depan. Disebutkan pula adanya ancaman 'pemberontakan' jika Presiden Donald Trump dilengserkan sebelum tanggal 20 Januari.
Mengantisipasi kerusuhan di Capitol Hill terjadi di tempat lain sekaligus merespon peringatan FBI, sejumlah negara bagian memperketat keamanannya. Terutama negara-negara bagian yang mengizinkan seseorang membawa senjata api di tempat terbuka, serta negara bagian dimana Trump mengklaim telah terjadi penipuan hasil Pilpres AS.
Michigan
Negara bagian ini melarang warganya membawa senjata api secara terbuka di sekitar Gedung DPR Michigan. Ini merupakan antisipasi kerusuhan serupa dengan di Capitol Hill, serta insiden musim semi saat pendemo yang menolak penguncian wilayah akibat COVID-19, berdesakan sambil membawa senjata api.
"Tindakan Komisi Capitol melarang senjata jinjing terbuka di Capitol adalah awal yang baik. Tetapi, tindakan lebih lanjut diperlukan," kata Gubernur Michigan Gretchen Whitmer.
Sementara, Walikota Langsing Andy Schor meminta Gubernur Whitmer untuk mengaktifkan Garda Nasional Michigan, untuk memberikan langkah-langkah keamanan tambahan dan pengendalian massa, terutama pada hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat.
"Pemandangan mengerikan minggu lalu di Capitol Hill adalah serangan terhadap demokrasi kami. Menunjukkan kami perlu cukup siap untuk tindakan kekerasan, karena Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik," katanya.
Wisconsin
Gubernur Negara Bagian Wisconsin Tony Evers memberikan wewenang kepada Garda Nasional Wisconsin untuk membantu Kepolisian Capitol di Madison. Selain itu, seluruh jendela di lantai satu Gedung Capitol Wisconsin juga akan ditutup, untuk mengantisipasi potensi protes.
"Anggota Garda Nasional Wisconsin akan memobilisasi tugas aktif negara bagian, untuk mendukung upaya keselamatan dan keamanan. Melayani dalam peran dukungan kepada otoritas lokal dan melakukan misi keamanan," katanya dalam keterangan yang dikeluarkan Senin pekan ini.
"Pasukan yang dimobilisasi akan bertugas dalam status Tugas Aktif Negara Bagian untuk mendukung Polisi Capitol. Untuk melindungi keamanan operasional, kami tidak akan membahas jumlah pasukan, pergerakan, waktu, peralatan, taktik hingga prosedur," papar keterangan tersebut.
Pennsylvania
Juru Bicara Gubernur Negara Bagian Pennsylvania Tom wolf menuturkan, Gedung Capitol Pennsylvania sudah ditutup untuk umum sejak Desember lalu karena pandemi COVID-19.
"Kami belum mendengar apa pun secara khusus tentang protes, tetapi siap untuk apa pun yang mungkin terjadi," kata Wolf.
Sehari setelah kerusuhan di Capitol Hill, sebanyak 1.000 anggota Garda Nasional Pennsylvania diaktifkan untuk mendukung Garda Nasional DC, untuk mendukung otoritas sipil di Washington. Total Pennsylvania memiliki 19.000 anggota Garda Nasional.
"Anggota Pennsylvania Guard sangat terlatih dan dipersiapkan dengan baik untuk melindungi kami. Mereka juga memiliki pengalaman yang luas bekerja sama dengan Garda Nasional DC dari pelatihan dan pelantikan presiden sebelumnya," kata pejabat Garda Nasional Pennsylvania Mayjen Mark Schindler.
Georgia
Negara Bagian Georgia memulai sesi legislatif 2021 pada Senin pekan ini dengan meningkatkan pengamanan di sekitar Gedung Capitol Georgia, termasuk memasang pagar baru dan penjaga bersenjata.
Sementara, Biro Investigasi Georgia (GBI) telah mengetahui laporan adanya kemungkinan protes bersenjata dalam beberapa hari mendatang.
"Kami sedang berkomunikasi dengan mitra kami dan akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan," kata Direktur Urusan Publik GBI Nelly Miles.
BACA JUGA:
Pun demikian dengan Departemen Kepolisian Atlanta (APD) yang bersiap untuk mengamankan wilayahnya, sambil berkoordinasi dengan aparat penegak hukum setempat, negara bagian dan federal.
"Kami siap menanggapi protes atau aktivitas ilegal. Jika itu terjadi, kami siap merespon dengan cepat. Keselamatan dan keamanan kota serta warga adalah prioritas kami," kata APD dalam keterangannya.