JAKARTA - Kelompok Hak Masyarakat Sipil Amerika Serikat menyerukan para pemasang iklan untuk melakukan boikot terhadap YouTube, jika tidak menghapus saluran milik Presiden Donald Trump dari YouTube.
Melansir Reuters Rabu 13 Januari, Jim Strayer salah satu anggota kelompok ini mengatakan, pihaknya meminta YouTube untuk menghapus saluran milik Trump, lantaran saluran tersebut menyebarkan informasi palsu seputar hasil Pilpres AS yang dipalsukan.
Lanjutnya, YouTube sudah mengatakan kepada mereka untuk mempertimbangkan tuntutan tersebut, namum belum memastikan kapan akan bertindak.
"Jika YouTube tidak setuju bergabung dengan kami dan platform lain untuk melarang Trump. Kami akan pergi ke pengiklan (untuk melakukan boikot)," katanya.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Steyer merupakan salah satu penggagas kampanye 'Stop Hate for Provit' pada Juli tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari seribu pemasaang iklan memboikot Facebook.
Sebelumnya, serikat pekerja Alphabet Workers Union (AWU) yang menaungi pekerja Google juga meminta YouTube memblokir saluran milik Trump. Ini semua dilakukan sebagai buntut dari kerusuhan Capitol Hill pada Rabu 6 Januari pekan lalu. Saluran YouTube milik Donald Trump sendiri diketahui sudah terverifikasi dan memiliki 2,76 juta pengikut.