JAKARTA - Washington memberlakukan status kewaspadaan tinggi jelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada 20 Januari mendatang. Hal ini sering dengan keluaranya peringatan dari FBI.
Diketahui, FBI memperingatkan aksi unjuk rasa bersenjata tengah dipersiapkan di Ibukota AS di 50 negara bagian jelang pelantikan Joe Biden yang memenangi Pilpres AS. Peringatan ini berlaku setidaknya sampai hari pelantikan.
Garda Nasional mendapat wewenang untuk mengirimkan hingga 15 ribu anggotanya ke Washington. Kendati, untuk tahap awal hanya 10 ribu tentara Garda Nasional yang sudah disiagakan sejak Sabtu pekan lalu untuk mendukung keamanan, logistik dan komunikasi.
"Jumlahnya bisa meningkat menjadi 15 ribu anggota jika diminta oleh otoritas setempat," kata Kepala Garda Nasional Jenderal Daniel R. Hokanson, melansir Reuters, Selasa 12 Januari.
Sementara itu, Senator asal Partai Demokrat Chris Murphy mengaku telah mengirim surat kepada Pelaksana Menteri Pertahanan pada Senin kemarin, terkait kemungkinan penggunaan pasukan aktif untuk mendukung pengamanan.
Kekhawatiran ini tidak lepas dari aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang dilakukan pendukung Donald Trump di Capitol Hill, saat Kongres AS bersidang Rabu pekan lalu.
"Tidak jelas apakah Garda Nasional akan cukup untuk melindungi ibukota negara. Dan, bahwa pasukan aktif mungkin juga diperlukan," katanya.
BACA JUGA:
Joe Biden sendiri mengatakan tidak khawatir dengan keamanan dirinya saat pelantikan yang akan berlangsung di area terbuka, halaman Capitol Hill, seperti pelantikan presiden-presiden sebelumnya. Diketahui, upacara pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang mengusung tema 'America United'.
"Saya tidak takut mengambil sumpah di luar, Namun, sangat penting orang-orang yang terlibat dalam hasutan, mengancam nyawa orang dan merusak properti publik, menyebabkan kerusakan besar untuk dimintai pertanggungjawaban," kata Biden.