Bos Geng Los Choneros Fito Melarikan Diri dari Penjara Berkeamanan Maksimal, Pejabat Ekuador: Dia akan Ditemukan
Polisi Ekuador berjaga di tempat umum. (Wikimedia Commons/akeg)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Ekuador memastikan pencarian besar-besaran akan dilakukan usai pemimpin geng Los Choneros, Jose Adolfo Macias, alias Fito melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum, menegaskan ia akan ditemukan dan harus ditangkap, mempertimbangkan betapa berbahayanya sosok gembong narkoba itu.

Juru bicara kepresidenan Roberto Izurieta mengatakan, Fito adalah "penjahat dengan karakteristik yang sangat berbahaya, yang aktivitasnya memiliki karakteristik terorisme".

"Pencarian terus berlanjut. Dia akan ditemukan, dia harus ditemukan," tegasnya, melansir Al Jazeera 9 Januari.

Fito dijatuhi hukuman 34 tahun penjara karena kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba dan pembunuhan sejak 2011.

Ini adalah pelariannya yang kedua dari penjara. Pada tahun 2013, dia sempat melarikan diri dari penjara sebelum berhasil ditangkap kembali tiga bulan kemudian.

Dalam operasi yang melibatkan ribuan pasukan keamanan, Fito dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum pada Agustus, lalu menyusul pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.

Seminggu sebelum kematiannya, kandidat anti-kartel Villavicencio mengatakan dia menerima ancaman dari Fito.

Setelah pelarian Fito, otoritas penjara SNAI melaporkan kerusuhan di penjara terjadi di enam dari 24 provinsi negara itu, dengan penjaga disandera di beberapa fasilitas penjara.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Ekuador mengumumkan keadaan darurat dan pengerahan tentara, usai pelarian diri Fito. Presiden Daniel Noboa mengumumkan mobilisasi tentara selama 60 hari di jalan-jalan dan penjara-penjara Ekuador untuk memburunya.

Selain itu, Presiden Noboa juga mengatakan akan ada pemberlakukan jam malam mulai pukul 23.00 hingga pukul 05:00 waktu setempat setiap hari.

Menurut Presiden Noboa dalam sebuah video di Instagram, pemberlakukan keadaan darurat akan memberikan anggota angkatan bersenjata "semua dukungan politik dan hukum" yang mereka perlukan, untuk menjalankan tugas dalam pertempuran melawan apa yang disebutnya sebagai "teroris narkotika".

Polisi dan tentara bersenjata lengkap kemudian memasuki penjara El Oro, Loja, Chimborazo, Cotopaxi, Azuay dan Pichincha

Diketahui, Ekuador menjadi 'surga' eksportir kokain terkemuka asal Kolombia dan Peru. Kondisi itu dimanfaatkan geng-geng untuk bersaing memiliki hubungan dengan kartel Meksiko dan Kolombia guna memeroleh kedali.

Perang geng sebagian besar terjadi di penjara-penjara negara. Sedikitnya sekitar 460 narapidana tewas akibat hal ini sejak tahun 2021.

Presiden Noboa sendiri berkuasa dengan janji untuk memberantas geng dan ketidakamanan.

Dalam kampanyenya, ia mengusulkan pembentukan sistem peradilan terpisah untuk kejahatan paling serius, memiliterisasi perbatasan dengan Kolombia dan Peru, dan memenjarakan pelaku paling kejam di kapal tongkang lepas pantai.

Pekan lalu, ia mengumumkan pembangunan dua penjara baru dengan keamanan maksimum yang serupa dengan yang dibangun oleh Presiden El Salvador Nayib Bukele.