JAKARTA - Sedikitnya 15 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat gelombang panas menyengat India bagian timur.
Otoritas di India menyebutkan jumlah korban meninggal itu berasal dari wilayah Bihar dan Odisha.
Sebanyak 10 orang meninggal berdasarkan laporan rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela, Odisha. Sementara lima lainnya dari Kota Aurangabad di Bihar.
"Sekitar tujuh orang lagi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin, namun penyebab pasti kematian baru akan diketahui setelah otopsi," kata Pejabat Distrik Aurangabad, Shrikant Shastree kepada Reuters, Jumat 31 Mei.
India memang sedang mengalami musim panas yang terik. Bahkan suhu di ibu kota India, New Delhi, tercatat mencapai 52,9 derajat celcius pada pekan ini.
Di Delhi, panas menyengat menyebabkan burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit. Kebun Binatang di Delhi mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk menekan suhu dan dampaknya pada 1.200 hewan.
BACA JUGA:
Departemen Meteorologi India (IMD) menyebutkan, suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun, namun gelombang panas di India timur kemungkinan tetap akan berlanjut selama dua hari ke depan.
Pemerintah Odisha telah memberi imbauan warganya termasuk para pekerja untuk beraktivitas di luar ruangan dari pukul 11.00 hingga 15.00 saat suhu mencapai puncaknya.