Bagikan:

JAKARTA - Gelombang panas yang menyengat wilayah India telah menewaskan lebih dari 70 orang. Cuaca ekstrem itu terjadi saat negara Asia Selatan tersebut sedang menggelar pemilihan umum atau pemilu.

Mengutip Metro.co.uk, suhu di ibu kota India, New Delhi tercatat mengalami peningkatan hari demi hari saat musim panas hingga menembus 50 derajat celcius pada Selasa pekan lalu.

Dalam satu hari, setidaknya 33 petugas pemungutan suara di pemilu India meninggal dunia di negara bagian Uttar Pradesh. Wilayah itu menjadi salah satu yang terpadat penduduknya di India. 

Otoritas pemilu di India telah memberi jaminan kepada keluarga petugas pemilu yang meninggal dunia.

Disebutkan, masing-masing keluarga korban akan menerima kompensasi sebesar 14.000 poundsterling atau sekitar Rp290 juta.

Menanggulangi sengatan panas, Tempat pemungutan suara atau TPS di New Delhi dilengkapi dengan dispenser air dan area teduh. Namun kenyataannya, pemilih yang datang ke TPS masih rendah pada Sabtu pekan lalu. 

Para pemilih itu banyak yang memutuskan untuk tinggal di rumah daripada mengambil risiko terpapar panas saat memberikan suaranya di TPS.

Ketua Komisioner Pemilu India, Rajiv Kumar mengatakan, pihaknya memperkirakan dari 969 juta warga India yang berhak memilih, sekitar 642 juta telah mendatangi TPU mencoblos sejak pemilu di India digelar pada 19 April.