Bagikan:

TANJUNGPINANG - Sebanyak 47 orang belum ditemukan, dan 1.216 orang korban mengungsi akibat bencana tanah longsor di Pulau Sarasan, Kabupaten Natuna. Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kepulauan Riau (Bawaslu Kepri) mencermati perubahan data pemilih Pemilu 2024.

Ketua Bawaslu Kepri Said Abdullah Dahlawi minta jajaran Bawaslu Natuna untuk mengikuti perkembangan pascabencana tersebut agar dapat memetakan kondisi warga untuk melindungi hak pilih mereka.

"Pertama, kami prihatin dan turut berduka terhadap bencana yang dialami saudara-saudara kita di Serasan, semoga diberi ketabahan dan kesabaran. Kedua, kami ingin pastikan untuk melindungi hak pilih warga pada Pemilu 2024, jangan sampai hilang," ujarnya.

Said mengemukakan perubahan tempat pemungutan suara (TPS) potensial terjadi karena tidak mungkin TPS tersebut tetap dibangun di lokasi gempa. Perubahan TPS harus mengikuti perkembangan kondisi warga, yang menjadi korban tanah longsor.

Para korban yang berhasil selamat kemungkinan mengungsi di tempat yang aman sehingga penataan TPS perlu dilakukan sesuai dengan kondisi warga.

"Pembangunan TPS harus sesuai prinsip, salah satunya berada di lingkungan masyarakat, yang mudah terjangkau pemilih," ucapnya.

Said juga minta jajaran Bawaslu Natuna untuk mengikuti perkembangan pencarian para korban yang tertimbun tanah longsor. Berdasarkan data dari Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur, sebanyak 47 orang belum ditemukan, dan 1.216 orang korban mengungsi di berbagai tempat yang disediakan pemerintah.

"Hasil pemetaan untuk disampaikan kepada KPU Natuna sebagai upaya melindungi hak konstitusi yang dimiliki setiap pemilih," ujarnya.

Said juga mengimbau seluruh jajaran Bawaslu Kepri, terutama yang bertugas di pulau-pulau untuk mewaspadai cuaca buruk yang terjadi selama musim angin utara. Petugas pengawas pemilu baik di tingkat kabupaten dan kota, kecamatan hingga kelurahan dan desa agar tidak memaksakan diri melaksanakan tugas ke pulau-pulau bila kondisi cuaca buruk.

"Kami berharap cuaca buruk ini segera berakhir sehingga petugas kami di lapangan dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal," tuturnya.