Gubernur Kepri Salurkan Rp1 Miliar untuk Penanganan Longsor Serasan Natuna
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyalurkan bantuan dana hibah Rp1 miliar kepada Bupati Natuna Wan Siswandi untuk penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Rabu (8/3/2023). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri)

Bagikan:

TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyalurkan bantuan dana hibah senilai Rp1 miliar kepada Bupati Natuna Wan Siswandi untuk penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan.

"Bantuan anggaran hibah itu bisa digunakan, misalnya untuk memperbaiki rumah warga terdampak longsor," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemprov Kepri Hasan dilansir ANTARA, Rabu, 8 Maret.

Dia menjelaskan Gubernur Kepri  menyerahkan bantuan itu secara simbolis kepada Bupati Wan Siswandi saat tiba di lokasi kejadian tanah longsor di Pulau Serasan, dengan menggunakan helikopter dari pusat Ibu Kota Kabupaten Natuna di Ranai.

Gubernur  tiba di pulau terluar itu sekitar pukul 12.00 WIB, setelah lebih kurang 45 menit terbang bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI Mayjen TNI Fajar Setyawan, Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistyanto dan Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun.

"Setelah mendarat rombongan langsung menggelar rapat singkat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Serasan yang juga merupakan salah satu posko tanggap darurat bencana. Setelah itu, rombongan meninjau ke lokasi longsor dan sejumlah pengungsian warga lainnya," katanya.

Dalam kunjungan itu, BNPB juga menyerahkan bantuan berupa lima unit motor dan satu unit mobil dapur untuk membantu korban longsor di Pulau Serasan.

Menurutnya kehadiran rombongan ke Pulau Serasan selain menyalurkan bantuan, juga memberikan semangat kepada para korban longsor di tempat pengungsian.

"Sesuai arahan Kepala BNPB RI, semua bantuan yang masuk, baik berupa barang dan uang cepat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di pengungsian dan jangan ditumpuk," katanya.

Hasan  menambahkan saat ini rombongan juga meninjau lokasi terjadinya banjir bandang di Pulau Serasan. Adapun kondisi cuaca terkini di Serasan masih dalam keadaan hujan. Begitu pula dengan akses telekomunikasi belum kembali normal.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 12 korban longsor ditemukan meninggal dan sudah teridentifikasi, sedangkan korban dinyatakan hilang sekitar 47 orang.

Longsor dipicu cuaca ekstrem di Serasan pada Senin (6/3), juga memaksa 1.216 warga mengungsi dan 27 unit rumah rusak.