Hadapi Rusia di Sievierodonetsk dan Kharkiv, Presiden Zelensky: Ukraina Cukup Senjata dan Amunisi, Butuh Senjata Jarak Jauh
Presiden Zelensky garis depan baru. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina memerlukan senjata jarak jauh untuk menghadapi pasukan Rusia, dengan amunisi dan persenjataan mencukupi, menyebabkan kerugian yang disebut Presiden Volodymyr Zelensky menyakitkan.

Presiden Zelensky mengatakan, pasukan Ukraina menderita kerugian yang menyakitkan dalam memerangi pasukan Rusia di kota timur Sievierodonetsk dan wilayah Kharkiv.

Dalam pidato larut malam, dia juga mengatakan Ukraina membutuhkan senjata anti-rudal modern sekarang, menambahkan tidak ada pembenaran bagi negara-negara mitra untuk menunda pengiriman.

Ukraina mengatakan pasukannya masih berusaha untuk mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk, setelah Rusia menghancurkan jembatan terakhir ke kota itu, tahap terakhir dalam pertempuran selama berminggu-minggu di wilayah Donbas yang ingin direbut Moskow.

"Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di Sievierodonetsk dan kota-kota dan komunitas terdekat lainnya. Sayangnya, kerugiannya menyakitkan," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 15 Juni.

"Tapi kita harus bertahan kuat, bertahan kuat sangat penting di Donbas. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh di sana, semakin sedikit kekuatan yang harus dimiliki untuk mengejar agresinya," terangnya.

Ukraina juga mengalami 'kerugian yang menyakitkan' di wilayah Kharkiv di sebelah timur Kyiv, di mana Rusia berusaha memperkuat posisinya setelah didorong mundur baru-baru ini, Zelensky.

"Pertempuran terus berlanjut di sana dan kami harus terus berjuang, berjuang keras," tukasnya.

Ditambahkannya, pasukan Ukraina memiliki amunisi dan senjata yang cukup, tetapi membutuhkan lebih banyak senjata jarak jauh.

"Kami memiliki cukup senjata. Yang kami tidak punya cukup adalah senjata yang benar-benar mencapai jangkauan, yang kami butuhkan untuk mengurangi keunggulan peralatan Federasi Rusia," pungkasnya.