Bantu Ukraina: Jerman Kirim Peluncur Roket Bulan Depan, Slovakia Sumbang Roket dan Helikopter Buatan Soviet
Ilustrasi tentara Ukraina. (Wikimedia Commons/Ministry of Defense of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina kembali mendapatkan bantuan persenjataan dari negara-negara Eropa, menyusul meningkatnya perang dengan Rusia di wilayah Timur, dengan Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya berharap lebih banyak bantuan senjata jarak jauh.

Terbaru, Jerman dan Slovakia mengumumkan akan mengirimkan bantuan persenjataan untuk Ukraina. Gagal merebut Kyiv, Rusia memfokuskan serangannya ke wilayah timur di Donbas, dengan peperangan sengit pecah di Kota Sievierodonetsk.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, tiga peluncur roket ganda yang dijanjikan Jerman ke Kyiv dapat dikirimkan pada Juli atau Agustus, setelah pasukan Ukraina dilatih menggunakan senjata tersebut.

"Pelatihan peluncur roket ganda ini dapat dimulai pada akhir Juni, yang berarti mereka dapat dikirim pada akhir Juli atau awal Agustus," katanya kepada wartawan jelang pertemuan hari kedua menteri-menteri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels, Belgia, melansir Reuters 16 Juni.

Terpisah, Slovakia telah menyumbangkan lima helikopter militer seri Mi rancangan Soviet dan ribuan roket peluncur multi-roket Grad ke Ukraina, kata Menteri Pertahanan Jaroslav Nad.

"Senang mengonfirmasi, ribuan roket Grad #Slovakia 122mm dan helikopter seri 5 Mi telah disumbangkan dengan aman ke angkatan bersenjata #Ukraina," tweet Jaroslav Nad.

Pengiriman tersebut mencakup empat helikopter M1-17 dan satu helikopter Mi-2, katanya, seraya menambahkan helikopter-helikopter itu telah diganti di angkatan bersenjata Slovakia oleh helikopter UH-60M Black Hawk buatan AS.

Sebagai anggota NATO dan tetangga barat Ukraina, Slovakia sangat mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia. Sebelumnya, mereka menyumbangkan peralatan dan amunisi militer lainnya, termasuk sistem pertahanan udara S-300. Tak hanya itu, Slovakia juga setuju untuk menjual delapan howitzer self-propelled Zuzana 2 baru ke Ukraina.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky mengungkapkan pasukannya memiliki amunisi dan persenjataan yang cukup. Namun, mereka mengharapkan lebih banyak pasokan senjata jarak jauh.

"Kami memiliki cukup senjata. Yang kami tidak punya cukup adalah senjata yang benar-benar mencapai jangkauan, yang kami butuhkan untuk mengurangi keunggulan peralatan Federasi Rusia," terangnya