Berusia Sekitar 35 Tahun, Ratusan Rudal Jerman yang Bakal Dikirim ke Ukraina Disebut Tidak Lagi Berfungsi
Ilustrasi tentara Jerman tengah menembakkan Strela. (Wikimedia Commons/Bundeswehr-Fotos)

Bagikan:

JAKARTA - Jerman dikabarkan siap mengirimkan senjata pertahanan ke Ukraina, termasuk rudal ringan Strela, rudal darat-ke-udara yang ditembakkan dari bahu (MANPADS), di tengah kabar terus meringseknya pasuka Rusia dan peningkatan jumlah warga sipil yang menjadi korban pengeboman.

Namun, mungkin ada masalah karena, menurut laporan lokal, sebagian besar rudal ini tidak lagi beroperasi, karena telah lama dibiarkan membusuk di fasilitas penyimpanan.

Sebelumnya, diklaim bahwa negara Eropa itu akan mengirim total 2.700 rudal Strela, meskipun pengiriman tersebut belum disetujui. Rudal tersebut merupakan buatan Soviet milik Tentara Rakyat Nasional (NVA) yang dulunya disebut Republik Demokratik Jerman (GDR) atau Jerman Timur.

Pertanyaannya adalah, apakah rudal-rudal ini masih berfungsi, dan menurut majalah mingguan Jerman Der Spiegel, sama sekali tidak, seperti dikutip dari Daily Sabah 7 Maret.

Sekitar 700 rudal dalam pengiriman tidak lagi beroperasi, Der Spiegel melaporkan, yang kemudian juga dikutip oleh tabloid harian Bild.

Kantor Federal untuk Ekspor Peralatan akan memeriksa bahan sebelum pengiriman rudal disetujui oleh Dewan Keamanan Federal.

strela
Ilustrasi tentara Jerman tengah menembakkan Strela. (Wikimedia Commons/Bundeswehr-Fotos)

Laporan tersebut mencatat bahwa roket tersebut setidaknya berusia 35 tahun dan dilarang digunakan pada tahun 2012 karena 'retak mikro dalam muatan propelan amunisi, yang menyebabkan korosi/oksidasi.'

Der Spiegel juga menekankan, kotak kayu tempat roket disimpan sangat berjamur sehingga tentara Bundeswehr pada November lalu, hanya diizinkan memasuki fasilitas penyimpanan dengan peralatan pelindung.

Jerman pada Hari Sabtu memutuskan untuk mengirimkan sekitar 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal permukaan-ke-udara Stinger ke Ukraina.

Stinger dan granat berpeluncur roket tiba di Ukraina pada Rabu. Selain itu, mitra NATO Belanda dan Estonia juga telah menyetujui untuk memasok Ukraina dengan senjata yang berasal dari produksi Jerman atau Jerman Timur.

Diketahui, Jerman sedang mempertimbangkan untuk memasok 2.700 rudal anti-pesawat ke Ukraina. Kantor berita Jerman DPA melaporkan, Kementerian Ekonomi telah menyetujui penyediaan rudal Strela buatan Soviet, bagian dari inventaris tentara bekas Republik Demokratik Jerman, seperti mengutip Reuters.

Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Dewan Keamanan Federal belum menyetujui langkah tersebut. "Rudal-rudal itu siap untuk diangkut," ujar sumber itu.